Kebakaran Rumah di Puuwatu Kendari

Akhir Tragis 3 Balita Bersaudara Korban Kebakaran Kendari, Pelukan Kakak, Kepergian Saudara Kembar

Kabar memilukan kembali menyeruak dari insiden kebakaran tragis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (08/05/2025) petang.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
Kolase foto dok Apriliana Suriyanti/TribunnewsSultra.com/handover
BALITA KORBAN KEBAKARAN - Kolase foto kondisi rumah terbakar pascakebakaran tragis yang merenggut nyawa 3 balita kakak beradik di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat diabadikan TribunnewsSultra.com pada Rabu (07/05/2025). Tiga bocah meninggal dunia dalam kebakaran yang terjadi pada Selasa (06/05/2025) tersebut yakni AN (3), AZ (1), serta N (3) (foto bawah). 

AR dan SA yang dikabarkan sudah berpisah dan tidak serumah lagi tersebut larut dalam kesedihan, begitupun para pelayat.

SA menangis histeris di sisi makam anak-anaknya, begitupun AR yang tampak tak kuasa membendung air matanya.

Kepedihan AR pun sempat terabadikan dalam video viral 47 detik yang diterima TribunnewsSultra.com.

Sosok diduga AR tak berhenti menangis di hadapan N yang terbaring di atas ranjang RS dengan luka bakar di wajahnya.

“Najwa, Jwa, Jwa, eh Jwa. Buka mata Nak, ini Tetta (ayah) toh. Ada Tetta,” katanya sembari terisak di balik video tersebut.

“Mau ikut sama Tetta kah. Iyya nak, mau ikut sama Tetta toh. Tetta lupa bawa kau Nak, iyye. Ikut Tetta toh,” lanjutnya kembali terisak.

Baca juga: Potret Rumah 3 Balita Meninggal Tragis Usai Kebakaran di Puuwatu Kendari, Mainan Kuda dan Botol Susu

AR yang sempat ditemui di RS Bhayangkara Kendari, Selasa (06/05/2025), tampak tak bisa menutupi kepedihannya.

Saat ditemui, AR sedang menanti kepulangan jasad anaknya AN dan AZ yang dibawa ke RS tersebut.

Pada hari itu, dia sekaligus menanti perkembangan N dan S yang dirawat di RS Bhayangkara sebelum dirujuk ke RS Hermina.

Kepada TribunnewsSultra.com, AR menceritakan sosok dan keseharian anaknya AN dan AZ yang sudah berpulang.

Menurutnya, AN memang memiliki kebiasaan untuk selalu menjaga dan melindungi adiknya AZ.

“Kalau ada yang mengganggu adiknya, pasti akan dibela oleh kakaknya,” jelasnya dengan suara bergetar.

Kepedihan pun terlihat dari raut wajah SA, sang ibu, yang tak berhenti menangis di tempat duduk selasar RS Bhayangkara.

BALITA KEBAKARAN KENDARI - Sosok ibu 2 balita korban kebakaran tragis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tak kuasa menahan tangis saat pemakaman anaknya. Selain ibunya SA (23), kesedihan terpancar dari wajah sang ayah, AR, yang tampak menggendong jasad kedua anaknya yang terbungkus kain kafan putih dalam satu balutan kain sarung berwarna ungu. Balita korban kebakaran AZP (1) dan ANP (3) dimakamkan dalam satu liang lahat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, pada Rabu (07/05/2025) pagi.
BALITA KEBAKARAN KENDARI - Sosok ibu 2 balita korban kebakaran tragis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), tak kuasa menahan tangis saat pemakaman anaknya. Selain ibunya SA (23), kesedihan terpancar dari wajah sang ayah, AR, yang tampak menggendong jasad kedua anaknya yang terbungkus kain kafan putih dalam satu balutan kain sarung berwarna ungu. Balita korban kebakaran AZP (1) dan ANP (3) dimakamkan dalam satu liang lahat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, pada Rabu (07/05/2025) pagi. (Kolase foto tangkapan layar video/Istimewa)

SA menangis terisak sembari memeluk bungkusan makanan cepat saji yang sedianya dibelinya untuk santapan keempat buah hatinya.

Diketahui, SA pergi meninggalkan rumah dan 4 balitanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved