Kebakaran Rumah di Puuwatu Kendari
Akhir Tragis 3 Balita Bersaudara Korban Kebakaran Kendari, Pelukan Kakak, Kepergian Saudara Kembar
Kabar memilukan kembali menyeruak dari insiden kebakaran tragis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (08/05/2025) petang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
“Iya seperti biasa, sering main, ceria,” ujar pria paruh baya tersebut.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, rumah berpenghuni 9 orang termasuk SA dan 5 anaknya itu menyisakan puing-puing.
Rumah tembok berbentuk persegi panjang itu, kini tak beratap setelah dilalap si jago merah.
Bekas kebakaran terlihat jelas di sudut dinding rumah, meteran listrik rumah hangus, ubin lantai di ruang tamu pecah-pecah.
Seisi barang di dalam rumah hangus terbakar, mulai barang elektronik, peralatan dapur, pakaian, hingga mainan anak.
Tampak mainan kuda, papan perosotan, hingga botol susu berwarna kuning masih tergeletak di teras rumah.
“Saya masih lihat itu anak-anak lari-lari di sini pagi-pagi,” kata seorang tetangga yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Merinding saya ingat itu,” jelasnya menambahkan.
Polisi Selidiki Kebakaran
Pihak kepolisian dan pihak Damkar Kendari sebelumnya membeberkan kronologi kebakaran tersebut.
Namun, 2 institusi resmi tersebut belum melansir penyebab kebakaran tragis yang merenggut nyawa 3 balita bersaudara.
Baca juga: Balita N Korban Kebakaran Dimakamkan Dekat Dua Saudaranya, Diantar Ayah ke TPU Punggolaka Kendari
Damkar dalam keterangannya menyebutkan awalnya pusat informasi Damkarmat menerima laporan peristiwa rumah terbakar tersebut dari pelapor KA sekitar pukul 14.21 wita.
Sebanyak 2 mobil Damkar, 1 unit rescue, dan 1 ambulans, kemudian diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Namun sesampainya di lokasi kejadian, api sudah menjalar menghanguskan satu bangunan rumah.
“Sesampainya di TKP, api sudah menjalar menghanguskan 1 bangunan rumah. Warga yang ada disekitar membantu memadamkan api dengan ember,” tulis akun Instagram resmi Damkar Kendari.
Sebanyak 4 anak yang berada di dalam rumah terbakar tersebut menjadi korban kebakaran.
“Dua orang anak yang selamat (S) 4 tahun dan (N) 2 tahun. Sedangkan 2 orang anak lagi tidak sempat diselamatkan karena kobaran api semakin membesar yang berusia 1 tahun (AZ) dan 2 tahun (AN) meninggal dunia hangus terbakar,” lanjut Damkar.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Seksi Kerja Sama dan Publikasi Damkar, Kendari, Martoyo Awaludin, yang sebelumnya dikonfirmasi.
“Iya, dua korban dalam insiden tersebut,” jawab Martoyo singkat saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, menjelaskan, kondisi rumah sebelum kebakaran terjadi.
Awalnya, ibu korban yakni SA (23) pergi keluar rumah bersama kekasihnya AD.
Keduanya keluar sekitar pukul 11.35 wita dan baru kembali ke rumah sekitar pukul 14.15 wita.
Mereka hendak membelikan makanan bagi keempat korban dan sempat mampir mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraannya.
“Mamanya korban ini bersama AD pergi membeli makanan untuk anak-anak ini di McD,” kata Ipda Andry, Rabu (7/5/2025).
Hal senada disampaikan SA kepada TribunnewsSultra.com saat ditemui di RS Bhayangkara, pada Selasa (06/05/2025).
Keterangan serupa dikatakan seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi kebakaran beberapa saat usai kejadian.
“Mamanya keluar sekitar pukul 11.30 wita dan pas kembali pukul 14.00 wita api sudah besarmi,” jelasnya.
Ipda Andry menambahkan SA dan AD kemudian mampir mengisi BBM di SPBU hingga pukul 14.15 wita.
Setelah itu, keduanya langsung kembali ke rumah.
“Setelah beli makan, sekalian mereka isi bensin sampai sekitar pukul 14.15 wita,” ujar Ipda Andry.
Namun saat tiba di rumah, SA sudah mendapati kondisi rumahnya yang terbakar hebat.
Bersama warga, SA dan AD, pun berusaha mengevakuasi para korban yang terjebak di dalam rumah.
Korban balita N (3) dan S (4) sempat diselamatkan, namun dengan kondisi luka bakar berat di sekujur tubuhnya.
Sementara, korban AN (3) dan AZ (3) terjebak di dalam rumah hingga ditemukan dalam kondisi terpanggang.
Kondisi memilukan kakak beradik itu saat ditemukan meninggal dunia pascakebakaran diungkap bibi korban serta warga.
Kakak beradik tersebut ditemukan dalam kondisi terpanggang di dalam lemari pakaian.
Saat ditemukan, AN tampak memeluk erat adiknya AZ, seolah ingin melindunginya dari panas kobaran api.
“Didapat dalam lemari, kasihan sekali,” kata RI (35), bibi korban, dengan mata berkaca-kaca di RS Bhayangkara, Selasa (06/05/2025).
Kondisi korban yang saling mendekap erat juga disampaikan salah satu pelayat saat pemakaman AN dan AP pada Rabu pagi.
“Baku peluk kemarin ini waktu terbakar kasian,” jelas sosok pria di balik video pemakaman yang diterima TribunnewsSultra.com.
Pada hari yang sama usai pemakaman AN dan AP, tepatnya Kamis (08/05/2025) sekitar pukul 16.30 wita, N (3) yang sempat menjalani perawatan medis di RS meninggal dunia menyusul dua saudaranya.
“Iya benar, meninggal dunia sekitar setengah jam lalu. Total korban (meninggal dunia) ada tiga orang,” ujar Ipda Andry saat dikonfirmasi terkait kabar duka kepergian N pada Kamis petang.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari pun masih menyelidiki kebakaran rumah yang menewaskan 3 balita tersebut.
“Tentu, saat ini masih terus dilakukan investigasi,” kata Kasatreskrim Polresta, AKP Nirwan Fakaubun.
Sejauh ini, kata AKP Nirwan, pihaknya belum menemukan adanya unsur kelalaian dalam insiden kebakaran rumah tersebut.
“Berdasarkan kronologi sementara, kami belum menemukan adanya unsur kelalaian dari kebakaran tersebut,” jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid/Dewi Lestari/Apriliana Suriyanti/Samsul Samsibar/Sugi Hartono/La Ode Ari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.