Kebakaran Rumah di Puuwatu Kendari
Akhir Tragis 3 Balita Bersaudara Korban Kebakaran Kendari, Pelukan Kakak, Kepergian Saudara Kembar
Kabar memilukan kembali menyeruak dari insiden kebakaran tragis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (08/05/2025) petang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
Namun saat pulang ke rumah beberapa jam kemudian, api sudah membesar dan melahap rumahnya.
“Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar,” ujarnya sembari mendekap erat bungkus makanan.
Kondisi Puing Rumah
Kesedihan yang sama juga dirasakan sang kakek, Y (51), pemilik rumah terbakar atas kepergian cucu-cucunya.
“Sedih, biar bagaimanapun namanya orang tua, apalagi saya sebagai kakeknya,” jelas Y ditemui di sekitar rumahnya, Rabu (07/05/2025).
Sebelum kejadian, Y, pergi untuk bekerja ke Unaaha, Kabupaten Konawe, pada pagi harinya.
Dia membawa cucu tertuanya AG (6) yang sekaligus kakak tertua keempat balita yang menjadi korban kebakaran tragis itu.
Kabar rumahnya terbakar baru diterimanya dalam perjalanan pulang.
Kepedihannya kian menjadi tatkala mengetahui cucunya ikut menjadi korban peristiwa itu.
Tangisnya pecah sesampainya di rumah yang tinggal menyisakan puing-puing bangunan pada malam harinya.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com pada Selasa malam, Y, terlihat duduk di sisi puing bangunan rumahnya sembari menangis.
Sejumlah orang pun tampak mencoba menenangkan sang kakek.
Baca juga: Kakak Lindungi Adiknya Saat Kebakaran di Puuwatu Kendari, Dua Balita Tewas Berpelukan Dalam Lemari
“Saya baru dapat info pas saya pulang kalau rumahku sudah terbakar,” jelasnya menambahkan.
Kesedihan pun masih menggelayuti Y saat kembali ditemui, Rabu (07/05/2025) siang, beberapa saat setelah pemakaman AN dan AZ.
Diapun kembali mengenang keseharian cucu-cucunya yang ceria dan senang bermain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.