Program Gubernur Sultra 2025

Andi Sumangerukka Siapkan Hilirisasi Mete 2026-2029, Sudah Ekspor 18 Ton, Didukung 82 Ribu Petani

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyiapkan komoditas jambu mete sebagai salah satu program prioritas hilirisasi periode 2026–2029.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
PPID Sultra
GUBERNUR SULTRA - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka saat melaunching program Desa Ketahanan Pangan di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (14/6/2025). (PPID Sultra) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menyiapkan komoditas jambu mete sebagai salah satu program prioritas hilirisasi periode 2026–2029.

Langkah ini menjadi bagian dari visi dan misi Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, untuk memperkuat sektor perkebunan sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, jambu mete selama ini sudah menjadi komoditas unggulan daerah dengan produksi mencapai 34.247 ton tahun 2025. 

Luas lahan tanam mete di Sultra tercatat sekitar 106.247 hektar, tersebar di wilayah seperti Muna, Bombana, Konawe Selatan, Muna Barat, dan Buton Tengah.

“Untuk jambu mete, kebanyakan memang dari wilayah kepulauan di Sultra,” ujar Rusdin, Jumat (20/6/2025).

Baca juga: Tiga Gubernur Sulawesi Teken MoU Kembangkan Wisata, Andi Sumangerukka Tekankan Akses dan Sinergi

Saat ini, jumlah petani mete di Sulawesi Tenggara mencapai 82.815 orang.

Komoditas ini telah menembus pasar ekspor internasional.

Tahun 2024, mete Sultra berhasil diekspor ke Vietnam dengan total sebanyak 18 ton.

Sebagai bentuk keseriusan hilirisasi, pemerintah daerah akan mendorong perluasan areal tanam dan pembangunan pabrik pengolahan mete.

Upaya tersebut juga didukung penyediaan bibit unggul, pendampingan teknis kepada petani, serta penguatan kelembagaan kelompok tani.

Baca juga: 100 Hari Andi Sumangerukka dan Hugua: Pengamat Apresiasi Pendidikan-Kesehatan, Sorot Skala Prioritas

Selain mete, pemerintah provinsi juga memprioritaskan pengembangan komoditas perkebunan lain seperti kakao dan tebu.

Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, menjaga ketahanan pangan, sekaligus memastikan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

“Seluruh komoditas yang telah diekspor akan terus kami dorong untuk menjaga kualitas, kuantitas, serta kontinuitasnya. Yang belum mencapai pasar ekspor, akan kami pacu terus sesuai target dan visi misi Bapak Gubernur Sultra,” jelas Rusdin.

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved