Program Gubernur Sultra 2025
Gubernur Sultra ASR Dorong Produksi Jagung Sulawesi Tenggara 200 Ribu Ton Per Tahun, Target Ekspor
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menyiapkan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan untuk diekspor.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menyiapkan jagung sebagai salah satu komoditas unggulan untuk diekspor.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sultra, Prof Muhammad Taufik mengatakan langkah ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Saat ini, produktivitas pertanian masih relatif rendah dibandingkan provinsi tetangga.
“Produktivitas nasional itu ada yang sudah 7 sampai 8 ton per hektare, kita masih di bawah itu," ujar Prof Taufik, Selasa (29/7/2025).
"Karena itu, kami akan mendampingi petani agar produksi jagung Sultra bisa meningkat dan siap menjadi komoditas ekspor,” katanya.
Baca juga: Gubernur Sultra ASR Harap Lulusan Sekolah Garuda di Sulawesi Tenggara Kelak Punya Daya Saing Global
Prof Taufik mengatakan, saat ini produksi jagung Sultra baru sekitar 133 ribu ton per tahun.
Angka tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan provinsi lain seperti Sulawesi Selatan.
Sulsel produksinya sudah mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun, bahkan Gorontalo yang juga lebih tinggi.
“Kita targetkan tahun depan minimal naik di atas 200 ribu ton. Ini penting agar kita punya volume yang cukup untuk ekspor,” kata Prof Muhammad Taufik.
Prof Taufik menyampaikan hampir semua wilayah di Sultra memiliki potensi pengembangan jagung.
Baca juga: Sekolah Garuda Sulawesi Tenggara Berlokasi di Desa Lebo Jaya Konawe Selatan, ASR Ungkap Peran Daerah
Namun, wilayah prioritas sebagai sentra jagung antara lain Kabupaten Muna, Muna Barat, Konawe Selatan, Kolaka Timur, dan Kolaka Utara.
Luas tanam jagung saat ini tercatat sekitar 164 ribu hektare, meski angka ini dinamis setiap musim tanam.
“Dengan produktivitas yang naik dan harga yang sudah lebih baik, petani kita akan lebih terdorong menanam jagung," ujarnya.
"Apalagi sekarang ada penetapan harga Rp5.500 per kilogram untuk kadar air 18-20 persen, dan Rp6.400 per kilogram untuk kadar air 14 persen,” katanya.
Selain jagung, Prof Taufik menyebut Pemprov Sultra juga menjajaki potensi ekspor produk peternakan, salah satunya sarang burung walet.
Baca juga: ASR Sebut Potensi Aspal ke Menteri PUPR, Pembangunan Jembatan Muna-Buton Bisa Tingkatkan Ekonomi
100 Hari Andi Sumangerukka dan Hugua, 5 Prioritas Pembangunan Sulawesi Tenggara 2025-2029, Visi Misi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Nama-Nama 26 Pejabat Dilantik Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka |
![]() |
---|
Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka Terpilih Ketua Umum BKPRS, Pimpin Gubernur se-Sulawesi |
![]() |
---|
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka Ungkap Ironi Sulawesi Tenggara, Daerah Kaya Tapi Bergantung Pusat |
![]() |
---|