Blak-blakan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka: Kompak Wagub Sulbar Salim Mengga, Capaian 100 Hari
Blak-blakan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, terkait kinerja 100 hari pemerintahannya bersama Wagub Sulbar Salim S Mengga.
Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
“Kalau pakai BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran), insya Allah tanpa kartu pun tetap akan dilayani,” jelasnya.
Ia menambahkan, Provinsi Sulbar dikenal sebagai wilayah dengan populasi nelayan yang besar.
Namun sayangnya banyak dari mereka masih masuk dalam kategori miskin.
SDK menyoroti kondisi ini dengan serius, terutama karena sektor perikanan kini mengalami penurunan Nilai Tukar Nelayan (NTN), yang mencerminkan penurunan kesejahteraan mereka.
“Dulu nelayan kita tangguh, sekarang nilai tukarnya turun. Beban hidup mereka berat, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga konsumsi,” ujarnya.
Untuk itu, pemerintah provinsi tak hanya memberikan layanan kesehatan gratis, tetapi juga menyasar kebutuhan pendidikan anak-anak nelayan melalui program beasiswa.
Baca juga: Profil Suhardi Duka Terpilih Gubernur Sulawesi Barat, Anak Bupati Mamuju, Ketua DPRD, Legislator DPR
Selain itu, SDK menegaskan bahwa pihaknya turut memperbaiki sumber penghidupan masyarakat dengan memberikan bantuan peralatan seperti mesin katinting dan alat tangkap ikan.
Namun, yang tak kalah penting adalah perlindungan dari risiko kerja.
Mengingat profesi nelayan sangat bergantung pada kondisi alam yang tidak menentu, program asuransi pun disiapkan untuk perlindungan sosial.
“Nelayan itu kerja dengan risiko tinggi. Kalau terjadi musibah seperti ombak besar, mereka bisa celaka,” katanya.
“Kita tidak berharap terjadi kematian, tapi kalau itu terjadi dan tidak ada asuransi, istrinya bisa langsung jatuh miskin ekstrem,” lanjutnya.
Program asuransi bagi 14 ribu nelayan ini dirancang agar keluarga mereka tetap memiliki jaminan hidup jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
SDK menyebut, manfaat asuransi tidak hanya memberi rasa aman kepada nelayan saat melaut, tetapi menjamin kelangsungan hidup keluarga mereka.

“Kalau mereka terdaftar asuransi, istri dan anak-anak yang ditinggalkan tetap punya harapan. Ada dana yang bisa digunakan untuk melanjutkan hidup,” jelasnya.
Kompak Bersama Wagub
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.