Berita Kolaka Timur
Intip Transformasi Daun Nilam Menjadi Uang di Simbune Tirawuta Kolaka Timur Sulawesi Tenggara
Usaha penyulingan nilam menjadi peluang ekonomi yang signifikan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Sahrul Abdul Sulaeman | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLAKA TIMUR - Usaha penyulingan nilam menjadi peluang ekonomi yang signifikan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
TribunnewsSultra.com berkesempatan mengunjungi salah satu tempat penyulingan nilam di Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Minggu (20/10/2024).
Setibanya di lokasi, terlihat peralatan penyulingan yang terdiri dari ketel suling, pipa uap, bak pendingin, tangki pemisah, dan wadah berisi busa.
Ketel suling terbuat dari stainless steel, memastikan kualitas minyak yang dihasilkan tetap terjaga.
Awal proses penyulingan dimulai dengan memanaskan air di dalam ketel, lalu memasukkan daun nilam.
Baca juga: Harga Minyak Nilam Melonjak di Kabupaten Kolaka Timur Tembus Rp2,2 Juta Per Kilo, Petani Semangat
Kemudian menghasilkan uap yang membawa minyak dari daun nilam menuju tabung penyulingan.
Melalui instalasi pipa penyulingan, nilam dan air akan diteruskan dalam empat wadah plastik di mana minyak dan air akan dipisah pada proses tersebut.
Setelah didiamkan selama kurang lebih 20 menit, air dan minyak dari hasil penyulingan pun telah berpisah dengan sempurna.
Masuk ke tahapan terakhir minyak nilam murni akan disendok mengunakan centong untuk disaring ke dalam wadah lainnya.
Saringan yang digunakan pun merupakan saringan khusus guna mencegah kotoran kecil serta air tak bisa menembusnya.
Baca juga: Nilam hingga Kemiri Jadi Unggulan Baru, Ekspor 2021 Karantina Pertanian Kendari Sumbang Rp4,9 Miliar
Modal bahan baku daun nilam sebanyak empat karung, petani mendapatkan minyak seberat tiga kilogram yang jika dijual diperkirakan Rp6,9 juta.
Salah seorang petani menjelaskan pemangkasan daun dilakukan sekitar 6-7 bulan setelah tanam, dan dapat dipanen setiap 4-6 bulan.
Harga minyak nilam mencapai Rp2,3 juta per kilogram penyulingan ini jelas memberikan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
"Air bersih dan kayu bakar menjadi bahan penunjang utama, memastikan efisiensi dan keberlanjutan proses," ujar petani tersebut.
Kunjungan ini menegaskan betapa pentingnya penyulingan nilam dalam membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Baca juga: Fortifikasi Minyak Goreng, Garam, Terigu Jadi Solusi Cegah Stunting, BPOM Kendari Awasi Mutu Produk
Sekaligus menunjukkan potensi besar dari budidaya tanaman ini di Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. (*)
(TribunnewsSultra.com/Sahrul Abdul Sulaeman)
Empat Mahasiswa Farmasi UHO Kendari Lolos Pimnas 2024, Ungkap Manfaat Daun Salam Sebagai Antifungi |
![]() |
---|
Sagu dan Daun Jarak Diubah Jadi Dry Shampoo, Inovasi Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Daun Salam Disulap Mahasiswa Fakultas Farmasi UHO Kendari Sultra Jadi Hidrogel Atasi Infeksi Kulit |
![]() |
---|
Masker Wajah dari Daun Kelor Produk Lima Mahasiswa UHO Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Manfaatnya |
![]() |
---|
Pemuda Gerbang Insan Mandiri Ubah Limbah Daun Nanas Jadi Benang Pengganti Bahan Tenun di Muna Sultra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.