Berita Kendari

Daun Salam Disulap Mahasiswa Fakultas Farmasi UHO Kendari Sultra Jadi Hidrogel Atasi Infeksi Kulit

Mahasiswa Fakultas Farmasi UHO melakukan inovasi dengan memanfaatkan ekstrak daun salam menjadi sediaan hidrogel untuk mengatasi infeksi.

Penulis: Sri Rahayu | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan inovasi dengan memanfaatkan ekstrak daun salam menjadi sediaan hidrogel untuk mengatasi infeksi. Mahasiswa tersebut adalah Andi Muh Rayhan Anugrah, Auxilia Mathilda Fernandez, Citra Annisa Dini Rusman Saputri, dan Seni Lestari yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) melakukan inovasi dengan memanfaatkan ekstrak daun salam menjadi sediaan hidrogel untuk mengatasi infeksi.

Mahasiswa tersebut adalah Andi Muh Rayhan Anugrah, Auxilia Mathilda Fernandez, Citra Annisa Dini Rusman Saputri, dan Seni Lestari yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Ketua Tim PKM, Rayhan mengatakan ide inovasi tersebut berawal dari fenomena resistensi antijamur yang semakin mengkhawatirkan dalam dunia medis.

Dalam upaya mengatasi resistensi ini, lanjutnya alternatif dari bahan alami seperti tanaman obat mulai banyak diteliti.

Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antijamur adalah daun salam (Syzygium polyanthum).

Baca juga: Mahasiswa Farmasi UHO Kendari Edukasi Penggolongan Obat hingga Pemeriksaan Kesehatan di Konawe Utara

Daun salam dikenal memiliki berbagai senyawa aktif seperti terpenoid, flavonoid, dan tanin yang terbukti memiliki aktivitas antijamur.

“Maka dari itu kami dari tim hydrosa mengfokuskan penelitian kami pada potensi ekstrak daun salam dalam bentuk sediaan hidrogel untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh candida albicans, baik secara in-vitro maupun in-vivo,” ujarnya kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (28/7/2024).

Diketahui, kulit adalah organ terbesar manusia dan berfungsi sebagai pelindung pertama tubuh dari berbagai ancaman eksternal, termasuk infeksi oleh mikroorganisme seperti jamur.

Namun, ketika terjadi luka atau kerusakan pada kulit, jamur dapat dengan mudah masuk dan menyebabkan infeksi berbahaya bahkan bisa mencapai aliran darah dan dapat menyebar hingga ke saraf.

“Penggunaan sediaan topikal yang dapat langsung diaplikasikan pada kulit yang terinfeksi, seperti hidrogel ekstrak daun salam, menjadi sangat penting."

Baca juga: Pharmacy Festival Digelar, Mahasiswa Farmasi UHO Diskusi Bareng Ali Mazi di Eks MTQ Kendari Sultra

"Melihat hal tersebut, maka tim kami memformulasikan ekstrak daun salam dalam bentuk hidrogel di mana hidrogel ini tidak hanya berfungsi untuk mengatasi infeksi lokal tetapi juga sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan penyebaran patogen ke sistemik dan bahkan ke saraf,” jelasnya.

Selain itu, hidrogel dipilih sebagai bentuk sediaan karena kemampuannya untuk menjaga kelembaban, menyerap eksudat, dan memberikan kondisi optimal untuk penyembuhan luka.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memformulasikan ekstrak daun salam sebagai bentuk hidrogel sehingga ini menjadi salah satu bentuk keterbaruan dalam penelitian.

“Kami berharap penelitian kami dapat memberikan solusi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah resistensi antijamur dan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia sintesis yang memiliki risiko efek samping,” tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sri Rahayu)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved