Berita Kendari

Masker Wajah dari Daun Kelor Produk Lima Mahasiswa UHO Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Manfaatnya

Sebanyak Lima mahasiswa Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menciptakan masker wajah dari daun kelor atau bernama latin

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Istimewa
Sebanyak Lima mahasiswa Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menciptakan masker wajah dari daun kelor atau bernama latin Moringa oleifera. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak Lima mahasiswa Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menciptakan masker wajah dari daun kelor atau bernama latin Moringa oleifera.

Sosok ke lima mahasiswa tersebut yakni Astrid Yuliani dan Azwar Dandi S dari jurusan Matematika, Meli Milanda dari jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Sakriani dari jurusan Kesehatan Masyarakat, serta Ema Yuniarti dari jurisan Biologi.

Inovasi Masker Wajah yang dibuat ke lima mahasiswa UHO ini memperoleh pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibud Ristek) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan tahun 2024.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk terus mendorong mahasiswa dalam membuat inovasi produk lokal dan berwirausaha.

Astrid Yuliani mengatakan produk masker bubuk yang diberi nama Beauty Natural Mask ini, tidak hanya memanfaatkan daun kelor, tetapi juga memanfaatkan kunyit dan beras.

Sehingga inovasi produk kecantikan ini diyakini tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan kulit, karena bahan yang digunakan bersumber dari tanaman herbal.

Seperti daun kelor mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan, sedangkan kunyit terkenal dengan sifat anti inflamasi dan antibakterinya, serta beras dipercaya mampu mencerahkan serta menghaluskan kulit. 

Baca juga: 5 Mahasiswa Wirausaha Sulawesi Tenggara Dapat Bantuan Modal Usaha dari Dewan Pembina HIPMI Sultra

“Produk kecantikan berbahan alami ini dibuat agar lebih ramah lingkungan, karena cenderung lebih mudah terurai dalam lingkungan, sehingga mengurangi dampak negatif pada ekosistem,” kata Astrid Yuliani, Sabtu (20/7/2024).

Astrid menyampaikan masker bubuk dari daun kelor, kunyit, dan beras ini tidak hanya membantu memperbaiki kondisi kulit tetapi juga mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan. 

Sehingga inovasi ini menunjukkan bahwa perawatan kulit yang sehat dan cantik dapat dicapai melalui bahan-bahan alami yang telah lama dikenal dalam tradisi pengobatan.

“Program PKM Kewirausahaan ini memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan industri kecantikan di Indonesia,”

“Dengan demikian, masker bubuk ini adalah jawaban bagi mereka yang mencari perawatan kulit alami dan efektif, sekaligus mendukung perkembangan inovasi mahasiswa di bidang kecantikan,” jelasnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved