Berita Sulawesi Tenggara

Sagu dan Daun Jarak Diubah Jadi Dry Shampoo, Inovasi Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara

Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) membuat inovasi baru berupa produk Dry Shampoo lokal dari sagu dan daun jarak.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Istimewa
Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) membuat inovasi baru berupa produk Dry Shampoo lokal dari bahan alami daun jarak dan sagu. Sosok ketiga mahasiswa tersebut yakni Lilis Samuli dari Program Studi (Prodi) Kimia, Asrani dan Windi Safitri dari Teknik Pertambangan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) membuat inovasi baru berupa produk Dry Shampoo lokal dari bahan alami daun jarak dan sagu.

Sosok ketiga mahasiswa tersebut yakni Lilis Samuli dari Program Studi (Prodi) Kimia, Asrani dan Windi Safitri dari Teknik Pertambangan.

Produk Dry Shampoo ini dibuat sebagai solusi perawatan rambut yang ramah lingkungan, dan berhasil memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024.

Ketua Tim, Lilis Samuli mengatakan inovasi ini bermula ketika melihat dan mengetahui pemakaian sampo berbahan kimia sintetis, dapat menimbulkan alergi atau ketidakcocokan bagi beberapa penggunanya.

Selain itu, sampo yang biasanya digunakan juga membutuhkan bilasan air, sehingga menghasilkan limbah kimia SLS atau Sodium Lauryl Sulfaktan yang berbahaya.

“Karena adanya permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan sampo alternatif tanpa bilasan air seperti sampo kering organik yang terbuat dari bahan alami,” kata Lilis Samuli.

Lilis Samuli menyampaikan timnya memanfaatkan daun jarak dan sagu sebagai bahan pembuatan Dry Shampoo karena pati yang terkandung pada sagu dapat digunakan sebagai penyerap minyak pada kulit.  

Baca juga: Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara Ubah Limbah Sagu dan Kulit Udang Jadi Mainan Teether Bayi

Sedangkan, ekstrak minyak atsiri pada daun jarak mengandung zat tanin, flavonoid dan saponin. 

Beberapa hasil studi menunjukkan flavonoid ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan, sementara saponin berfungsi sebagai pembersih.

“Selain mengandung beberapa khasiat untuk rambut, alasan penggunaan sagu dan daun jarak sebagai bahan Dry Shampoo, juga karena kedua bahan ini keberadaannya melimpah di Sultra,” tuturnya.

Lilis juga menyebut dirinya sangat senang karena selain bisa menghasilkan produk yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat khususnya rambut, dirinya bersama tim juga bisa mendapatkan uang tambahan dari hasil penjualan produk Dry Shampoo.

Selain itu, produk Dry Shampoo ini juga membawa timnya lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

“Terimakasih kepada pembimbing kami, ibu Wa Ode Syafitri Salsabila, semoga tim kami bisa lolos menjadi yang terbaik pada program P2MW ini dan menjadi peserta KMI EXPO 2024,” 

“Produk atau karya yang dihasilkan ini harapannya bisa menjadi kenang-kenangan dan hadiah istimewa untuk orang-orang tercinta, serta bisa menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved