Berita Konawe
Oknum Anggota DPRD Konawe Dilaporkan Wanita Muda Dugaan Kekerasan Verbal, Update Kasus, Kronologi
Seorang oknum anggota DPRD Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), inisial IPYW, dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana kekerasan verbal.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Seorang oknum anggota DPRD Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), inisial IPYW, dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana kekerasan verbal.
Dia dilaporkan sosok wanita muda berinisial Y (22), warga Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Setelah diduga terlibat percekcokan berujung pada kekerasan verbal disalah satu coffee shop di Unaaha.
“Iya hari Sabtu (28/9/2024) siang, saya datang melapor ke Polres Konawe,” kata Y pada Senin (30/9/2024).
“Terkait adanya kekerasan verbal dan ancaman yang saya terima dari dia (terlapor),” lanjutnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Dalam perkembangan terbaru, pimpinan DPRD Konawe menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah pihak termasuk kepolisian untuk membahas laporan tersebut.
Pertemuan dipimpin Wakil Ketua I DPRD Konawe Nuryadin Tombili dan dihadiri Ketua Komisi III DPRD yang juga Ketua Lembaga Adat Tolaki (LAT) Konawe Abd Ginal Sambari dan sejumlah legislator.
Baca juga: Kondisi Mahasiswi Unilaki Konawe Korban Kekerasan Senior Alami Trauma dan Luka di Kepala
Sekretaris DPRD Konawe, Sumanti, yang dikonfirmasi TribunnewsSutra.com, membenarkan pertemuan tersebut, tapi tak merinci hasilnya.
Sementara, Nuryadin maupun Ginal yang dikonfirmasi secara terpisah sejauh ini belum memberikan respons.
TribunnewsSultra.com pun masih melakukan upaya konfirmasi kepada IPYW termasuk melalui kerabatnya terkait laporan tersebut.
Pihak Polres Konawe pun sejauh ini belum memberikan keterangan resmi terkait aduan korban.
Di sisi lain, korban Y, berkeinginan agar kasus tersebut tetap berlanjut ke proses hukum.
“Kalau dari saya, ke depannya proses hukum tetap dilanjuti karena sekarang saya rasa sudah tidak bebas mau keluar setelah diancam itu,” jelas Y.
Senada disampaikan pengacara korban, Abiding Slamet yang dikonfirmasi pada Senin malam.
Baca juga: Pelajar yang Aniaya Rekannya di Kendari Sempat Dilaporkan Kasus Kekerasan 2 Bulan Lalu
“Persoalan ini tetap dilanjutkan, ini urusan diproses hukum, meskipun ada upaya penyelesaian adat,” ujarnya.
Kronologi Kasus
Y pun menceritakan kronologi dugaan kasus kekerasan verbal dengan terlapor oknum anggota DPRD Konawe yang diadukannya.
Menurut Y, kejadian tersebut terjadi disalah satu coffee shop di Unaaha, pada Jumat (27/9/2024), sekitar pukul 00.30 wita.
“Awalnya itu dia telepon saya, dia ajak pergi ke Unaaha dan posisinya saya lagi di rumah,” ujarnya.
Namun, Y menepis ajakan tersebut dan beralasan sedang berada di Konawe Selatan (Konsel) bersama keluarga.
“Tapi karena saya tidak mau pergi sama dia, jadi saya bilang, saya lagi di Konsel sama keluargaku. Habis itu sudah mi, kasih mati mi telepon,” katanya.
Baca juga: Pengakuan Sosok Wanita Dikejar Kekasih di Kendari Sulawesi Tenggara, Sering Dapat Kekerasan
Tetapi Y kemudian ke Unaaha dan nongkrong bersama sejumlah rekannya disalah satu coffee shop.
“Beberapa jam kemudian, saya ke Unaaha. Tapi ternyata temanku ditelepon sama dia (IPYW),” jelasnya menambahkan.
Dalam percakapan tersebut, teman pelapor kemudian mengajak terlapor datang ke coffee shop yang sama.
“Kan ini temanku ditelepon sama dia, da bilang temanku, siniko kita lagi main kartu. Da sebut mi nama-namanya, dan dia sebut juga namaku,” ujarnya.
Mengetahui hal tersebut, IPYW kemudian langsung menghubungi Y.
“Pertama dia chat saya, tidak lama dia muncul mi di coffee shop itu. Mungkin dia marah atau bagaimana karena merasa dibohongi karena tadi saya bilang sa lagi di Konsel,” kata Y.
Di coffee shop itulah, IPYW diduga mengeluarkan kata-kata kasar bernada ancaman kepada Y.
Baca juga: Ketua Forum PUSPA Kota Kendari Bagikan Tips Mencegah Tindakan Kekerasan Anak dan Perempuan
“Saya tidak terima itu dan merasa keberatan, apalagi ada kata-kata ancaman,” jelasnya.
Keesokan hari usai insiden di coffee shop tersebut, Y kemudian menemui pengacara.
“Pas kejadian itu malam, besoknya saya langsung ke pengacara. Saya langsung konsultasi ke pengacara dan itu pengacarakumi yang hubungi dia (terlapor), tapi tidak direspons sama sekali,” lanjutnya.
IPYW disebutkan baru memberi respons saat laporan korban masuk ke Polres Konawe dan diberitakan sejumlah media.
“Baru-baru pi ini dia mulai tanggapi. Dia cari-cari mi, dia chat mau atur damai, padahal kemarin dichat sama pengacaraku dia tidak ada respons sama sekali,” ujar Y.
Terkait hubungannya dengan terlapor, Y, mengaku tak memiliki hubungan spesial.
“Kalau dari saya tidak ada hubungan dengan dia, cuma kenalan,” ujarnya.
Baca juga: Baubau Catat 20 Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Tahun Ini, Pemkot Minta Bantuan Banyak Pihak
Dia menjelaskan awal mula dirinya kenalan IPYW sebelum yang bersangkutan dilantik menjadi anggota DPRD Konawe.
“Kenalnya itu sebelum dia dilantik jadi anggota DPRD. Tapi mulai dekat dan dia sering chat itu baru sekitar satu mingguan,” kata Y.
Hingga berita ini diterbitkan TribunnewsSultra.com masih berupaya menghubungi terlapor. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Viral Kekerasan Senior Yunior Mahasiswi Baru Unilaki Konawe, Kampus Investigasi, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Kota Kendari Meningkat Tiap Tahun, Terbanyak Kekerasan Seksual |
![]() |
---|
Tiga Daerah di Sultra dengan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Terbanyak Sepanjang 2023 |
![]() |
---|
Aksi Damai Aliansi Pemuda dan Mahasiswa di Polres Kolaka, Tuntut Keadilan Bagi Korban Kekerasan |
![]() |
---|
Kekerasan Seksual Anak di Muna Sulawesi Tenggara Meningkat, Pelakunya Orang Terdekat Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.