Berita Konawe Selatan
Pakan Mandiri dari Alga Bisa Jadi Solusi Hemat untuk Pembudidaya Udang dan Bandeng di Konawe Selatan
Akademisi dari Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara mengajak pembudidaya bisa lebih hemat biaya pakan diolah dari alga.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Ringkasan Berita:
- Menjawab tantangan utama dari para pembudidaya tambak adalah tingginya biaya pakan komersial yang selama ini mencapai lebih dari 60 persen biaya produksi, serta rendahnya pemanfaatan potensi lokal seperti makroalga Sargassum sp.
- Para pembudidaya di Konawe Selatan kini bisa memanfaatkan potensi lokal untuk mengolah pakan mandiri dari alga.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Para akademisi dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak para pembudidaya bisa lebih menghemat biaya pakan yang diolah dari ekosistem mangrove itu sendiri.
Hal ini bertujuan untuk menambah nilai manfaat ekonomi dan kemandirian masyarakat pesisir.
Seperti yang disampaikan Ketua Tim PKM, Wa Iba, S.Pi., M.App.Sc., Ph.D dalam rilis yang diterima TribunnewsSultra.com, Minggu (16/11/2025).
Bersama tim akademisi UHO Kendari, mereka pun menyambangi Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan untuk langsung memberikan edukasi terkait pengelolaan pakan mandiri ini.
Desa ini berjarak 42 hingga 46 kilometer dari pusat Kota Kendari.
Bisa ditempuh dengan menggunakan perjalanan darat biasanya memakan waktu sekitar 1 jam hingga 1 jam 15 menit, tergantung pada kondisi lalu lintas.
Rute yang direkomendasikan umumnya melalui Jalan Poros Kendari-Moramo.
Baca juga: Harga Bibit Pohon Buah di BBIH Sulawesi Tenggara Mulai Rp10 Ribu, Warga Bisa Belajar Budidaya Gratis
Desa Ranooha Raya merupakan daerah pesisir, sehingga aktivitas ekonomi dan penghasilan utamanya berkaitan erat dengan sumber daya maritim dan kelautan.
Salah satu potensi utama dari desa ini, yakni perikanan dan hasil laut.
Mata pencaharian utama masyarakat, termasuk budidaya rumput laut dan penangkapan udang dan ikan bandeng.
Bahkan terdapat kelompok wanita tani yang fokus pada pengolahan rumput laut untuk meningkatkan nilai jualnya.
Melihat deretan potensi ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Internal (PKMI) turun langsung memberikan edukasi pada warga khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya udang dan bandeng terkait penjagaan potensi ekosistem ini.
Para dosen memfokuskan pada pembuatan pakan mandiri tepung alga untuk budidaya tambak Silvofishery berbasis ntegrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA).
Silvofishery IMTA adalah kombinasi antara silvofishery (sistem budidaya perikanan yang menggabungkan tambak dengan mangrove) dan IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture, sistem budidaya yang mengintegrasikan berbagai jenis organisme dari tingkatan trofik berbeda untuk menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/edukasi-di-desa-ranooha-konawe-selatan-bersama-tim-dosen-UHO-Kendari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.