Pemprov Sultra 2025

Petani Sultra Dikirim ke Sulsel Belajar Budi Daya Cabai dan Bawang, Upaya Gubernur ASR Tekan Inflasi

Sebanyak dua petani asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dikirim ke Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
GUBERNUR SULTRA - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (kiri), dan potret cabai dan bawang yang dijajakan di Pasar Anduonohu Kendari. Pemerintah Provinsi atau Pemprov Sultra dan Bank Indonesia (BI) mengirim dua petani ke Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk mempelajari teknik budi daya hortikultura khususnya cabai dan bawang. (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak dua petani asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dikirim ke Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Keduanya diberangkatkan untuk mempelajari teknik budi daya hortikultura khususnya cabai dan bawang. 

Langkah ini bagian dari upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam mengendalikan inflasi daerah, yang bersumber dari dua komoditas tersebut.

Program ini difasilitasi Bank Indonesia (BI) sebagai mitra kolaborasi Pemprov Sultra. 

BI Sultra memberikan dukungan penuh mulai dari pembiayaan hingga penyediaan akses ke lokasi pelatihan di daerah sentra produksi hortikultura.

Baca juga: 31 Perusahaan Buka 1.678 Lowongan di Job Fair Sulawesi Tenggara, Program Samudra Gubernur ASR

Dua petani yang terpilih adalah I Gede Sujana, Ketua Kelompok Tani Tafuma dari Desa Olo-Oloho, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe. 

Kemudian, Mulyono, Ketua Kelompok Tani Bina Sejahtera dari Desa Moolo Indah, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. 

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengatakan pengiriman dua petani ini merupakan arahan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR).

Untuk belajar pengembangan komoditas penyumbang inflasi seperti cabai dan bawang.

“Berdasarkan arahan Bapak Gubernur ASR, kami memberangkatkan dua petani untuk melakukan studi pengembangan komoditas penyumbang inflasi, yaitu cabai dan bawang,” kata Rusdin, Rabu (12/11/2025).

Baca juga: Sopir Ambulans Terima Penghargaan Hari Kesehatan di Sulawesi Tenggara, Gubernur ASR Diwakili Sekda

Rusdin menyampaikan, kedua petani tersebut akan mengikuti bimbingan teknis selama empat hari, mulai 10 hingga 13 November 2025. 

Selama bimbingan, mereka akan belajar langsung mengenai praktik budi daya yang baik, mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, hingga teknik panen yang efisien, dan berkelanjutan.

Selain mendapatkan pelatihan teknis, kedua petani itu juga difasilitasi untuk bertemu dengan pelaku UMKM yang sukses dalam pengembangan hilirisasi produk hortikultura.

Melalui kegiatan ini, para petani diharapkan memahami nilai tambah dari pengolahan hasil pertanian agar lebih kompetitif di pasar.

“Setelah kembali ke daerah masing-masing, kedua petani ini akan menjadi penggerak bagi kelompok tani lain."

Baca juga: Gubernur ASR Pastikan Ketersediaan Beras di Sultra Aman, Stok Capai 70 Ribu Ton Cukup hingga 2 Tahun

"Mereka akan membagikan ilmu yang didapat untuk mendorong pengembangan sektor hortikultura di Sulawesi Tenggara,” tutup Rusdin. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved