Menyapa Nusantara

Membangun Kedaulatan Pangan Biru dengan Sinergi Ekonomi Biru dan MBG

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi luar biasa dalam sektor kelautan dan perikanan.

ANTARA/HO-Dok KKP.
NELAYAN - Nelayan sedang menjala ikan. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi ekonomi biru (blue economy) Indonesia mencapai 1,33 miliar dolar AS per tahun. Ini setara dengan lebih dari Rp20 triliun per tahun dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja, terutama melalui sektor perikanan budidaya dan kampung perikanan berbasis komoditas lokal. ANTARA/HO-Dok KKP. 

Perguruan tinggi juga dapat menciptakan inovasi pangan laut bergizi untuk mendukung MBG, misalnya produk olahan berbasis ikan lokal serta dapat terlibat langsung dalam memberikan pelatihan kepada nelayan dan UMKM pesisir tentang praktik berkelanjutan dan manajemen rantai pasok.

Selain itu Perguruan Tinggi juga dapat menjadi pusat advokasi kebijakan publik yang berbasis bukti ilmiah demi mendorong kebijakan kelautan dan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan adanya kolaborasi antarsektor --pemerintah, kampus, industri, dan masyarakat-- maka upaya integrasi antara MBG dan ekonomi biru diharapkan dapat dijalankan secara strategis dan terencana.

Keempat adalah perlunya inovasi teknologi modern dalam budi daya perikanan dan pengolahan hasil laut sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi serta kualitas produk pangan laut yang lebih aman dan bergizi.

Teknologi seperti budidaya ikan berbasis akuaponik, pengolahan berbasis teknologi pemrosesan dingin, dan sistem pemantauan berbasis sensor dapat mempercepat pencapaian tujuan program MBG.

Melalui integrasi ekonomi biru dan Program Makan Bergizi Gratis, Indonesia diharapkan dapat membangun kedaulatan pangan berbasis laut yang tahan terhadap tekanan global.

Ketika dunia semakin proteksionis, seperti dalam kasus tarif impor tinggi oleh AS, kekuatan domestik menjadi kunci. Laut Indonesia adalah anugerah yang harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk generasi kini dan mendatang.

Perguruan tinggi sebagai pusat ilmu dan inovasi wajib hadir sebagai penggerak transformasi ini, memastikan bahwa Indonesia tidak hanya tangguh menghadapi tantangan global, tetapi juga menjadi pelopor negara maritim yang berdaulat dan berkeadilan.

*) Misbakhul Munir, S.Si. M.Kes. adalah Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

(ANTARA/Misbakhul Munir/Senin, 12 Mei 2025)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved