Bea Cukai Kendari

Bea Cukai Kendari Dorong Hilirisasi dan Ekspor Jagung, Kepiting hingga Nilam dari Sulawesi Tenggara

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Kendari dorong hilirisasi ekspor komoditas non-tambang, seperti hasil kelautan, perikanan, pertanian.

Penulis: Samsul | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Samsul
KEPALA BEA CUKAI KENDARI - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kendari mendorong hilirisasi ekspor komoditas non-tambang, seperti hasil kelautan, perikanan, pertanian, dan perkebunan. Hal tersebut disampaikan Kepala KPPBC Kendari, Tonny Riduan Simorangkir saat diwawancarai, Kamis (12/6/2025). (TribunnewsSultra.com/Samsul) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kendari dorong hilirisasi ekspor komoditas non-tambang, seperti hasil kelautan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.

Hal tersebut disampaikan Kepala KPPBC Kendari, Tonny Riduan Simorangkir saat diwawancarai, Kamis (12/6/2025).

Hingga Mei 2025, nilai ekspor dari Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai 302,89 juta dolar AS atau sekitar Rp49,1 triliun.

Di mana, sebagian besar disumbang oleh sektor pertambangan berupa stainless steel dan fero dengan negara tujuan utama Tiongkok.

Namun demikian, Bea Cukai Kendari tak ingin Sultra hanya bergantung pada sektor tambang.

Baca juga: Bea Cukai Kendari Jemput Bola Keliling Catat Penerimaan Negara Rp118,1 Miliar hingga Mei 2025

“Kami mendorong agar hasil-hasil dari Sulawesi Tenggara, khususnya sektor non-tambang, bisa keluar dalam bentuk yang telah diolah, memiliki nilai tambah, dan siap ekspor,” ujarnya.

Komoditas yang menjadi target hilirisasi dan ekspor mencakup ikan, udang, kepiting, jagung, nilam, kelapa, hingga rumput laut.

Menurut Tonny, jika komoditas ini bisa diolah sebelum diekspor, maka akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai ekspor, dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian daerah.

Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, Bea Cukai Kendari telah meluncurkan program “Bea Cukai Keliling” yang bertujuan memetakan potensi ekspor di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Program ini dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, dengan harapan dapat menjangkau potensi ekspor yang selama ini belum tergarap maksimal.

Baca juga: Bea Cukai Kendari Sultra Bagikan Tips Hindari Modus Penipuan Bayar Biaya Registrasi IMEI Lewat QRIS

“Kami ingin pastikan bahwa potensi ekspor daerah, dari pesisir hingga pelosok, dapat dibina, dibimbing, dan disalurkan hingga siap tembus pasar internasional,” jelasnya.

Untuk mendukung langkah besar ini, Bea Cukai Kendari juga mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah di Sultra, untuk aktif menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Tujuannya, agar terbentuk iklim investasi yang kondusif bagi industri pengolahan dan ekspor komoditas lokal.

“Kalau kita ingin ekonomi Sultra naik kelas, maka hilirisasi komoditas lokal adalah kunci. Tidak cukup hanya menambang, kita juga harus mengolah dan menjual dengan nilai tambah tinggi,” ujarnya.

Tonny menyebut dengan langkah strategis ini, Bea Cukai Kendari berharap Sulawesi Tenggara tak hanya dikenal sebagai wilayah tambang, tapi juga sebagai pusat ekspor produk olahan berkualitas dari laut dan daratan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved