Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

dr Firman Dullah Ungkap Cara Ketahui Kondisi Jantung dan Pertolongan Pertama pada Henti Jantung

Wawancara khusus TribunnewsSultra.com terkait penyakit jantung dan pertolongan pertama pada henti jantung bersama dokter spesialis jantung di Kendari.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com
Berikut ini wawancara khusus TribunnewsSultra.com terkait penyakit jantung dan pertolongan pertama pada henti jantung bersama dokter spesialis jantung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/9/2024). dr H Firman S Dullah M. Kes, Sp. JP (K),FIHA dalam program Tribun Corner yang tayang di channel YouTube TribunnewsSultra.com 

Lalu ada konsep kedua yakni dalam teori dikatakan penyakit jantung pembuluh darah itu adalah penyakit degeneratif.

Degeneratif itu penyakit yang terjadi seiring pertambahan usia, tetapi beberapa dekade belakangan ini teori itu terpatahkan karena terdapat pengaruh gaya hidup atau life style yang serba instan.

Kemudian ada kecanggihan teknologi seperti handphone, sehingga orang jadi lebih mageran dan hanya mau yang instan. Tidak mau capek tetapi mau sehat. Akibatnya sekarang diusia 30 tahun itu sudah banyak yang menderita penyakit jantung.

Yang paling banyak itu penderita penyakit jantung koroner, terjadi penyempitan pembuluh darah jantung, yang bisa menyebabkan serangan jantung.

9. Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung agar tetap sehat?

Jadi yang perlu diingat adalah SEHAT. S nya itu seimbangkan gizi. Tidak dilarang makan tetapi ingat kuantitas jangan berlebihan, jumlahnya jangan berlebihan, dan ingat kualitas makanannya. Kita harus memperhitungkan itu.

Sekarang yang saya lihat generasi-generasi gen z, itu tidak memperhitungkan, semuanya dimakan. Akibatnya bisa mempengaruhi ke yang lain seperti berat badan, sel-sel pankreas, sehingga juga dapat menimbulkan diabetes diusia muda.

Lalu E nya itu Enyahkan rokok. Bukan dikurangi, tetapi di hilangkan kebiasaan rokok. Generasi muda kita saat ini banyak tertipu dengan rokok elektrik.

Lewat jurnal atau penelitian kesehatan, ternyata rokok elektrik sama saja dengan rokok tembakau, bahkan dapat memperparah kondisi paru dan jantung.

Sementara H nya itu adalah Hindari dan atasi stress. Kalau tidak bisa dihindari, maka perlu memiliki cara untuk mengatasi stress, agar tidak beperngaruh ke jantung.

A nya itu Awasi tekanan darah. Jadi harus melakukan cek up. Tekanan darah itu harus diawasi karena tekanan darah atau hipertensi itu istilahnya pembunuh berdarah dingin, dia diam-diam atau pelan-pelan membunuh. Ada orang bisa jalan-jalan di mall tetapi tekanan darahnya tinggi. 

T nya teratur berolahraga, minimal 30 menit. Lari itu bagus, tetapi harus ingat, pahami dan kondisi tubuh kita. Jangan kita mengikuti orang yang sudah lari bertahun-tahun.

Kalau ada keluhan langsung diperiksakan, agar kita memiliki database kondisi tubuh atau kondisi jantung kita. 

10. Berapa lama jangka waktu untuk melakukan cek up jantung dok?

Sekarang secara teori, batas pemeriksaan cek upnya itu diusia 35 tahun, sedangkan untuk intervalnya bisa 6 bulan atau  1 tahun. 

Kalau keluhan bisa diperiksakan satu kali dalam setahun. Dibeberapa perusahaan di kota kendari juga sudah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan jantung untuk karyawannya.

11. Tantangan menjadi dokter spesialis jantung apa saja dok?

Jadi dokter itu adalah seni atau art, dan di satu sisi adalah manusia biasa. Dia diberikan karunia tuhan dengan dikasih ilmu untuk membantu dan menolong masyarakat yang membutuhkan pelayanan. 

Kalau terbebani yang namanya manusia normal, itu benar. Tetapi yang paling utama, bagi saya melihat senyuman pasien itu kalau datang ke poliklinik atau dirawat, lalu tersenyum karena sudah bisa pulang itu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Tantangan yang sangat berat itu adalah ketika ada kasus serangan jantung atau kasus henti jantung yang di luar jam kerja, karena kalau di diluar dari jam kerja biasanya kita sudah tidak stand by di rumah sakit atau berpindah tempat praktik di beberapa klinik.

Kemudian, yang biasanya lebih membebani, dan menjadi tantangan adalah pada kasus-kasus serangan jantung yang penyempitan pembuluh darah tiba-tiba dan kasus henti jantung.

Menjadi tantangan karena dua kasus ini adalah kasus yang harus segera ditangani.

12. Dalam sehari, pasien yang datang ke dokter apakah khusus penyakit jantung atau ada pelayanan lainnya?

Jadi Alhamdulillah dalam 1-2 tahun belakangan ini saya amati yang datang itu kalau di klinik itu, orang yang mau melakukan cek up atau pemeriksaan.

Sedangkan kalau di rumah sakit, karena pengunaan asuransi kesehatan jadi lebih banyak pasien yang sudah terdiagnosis atau terkonfirmasi penyakit jantung

13. Ketika mendapati kasus henti jantung, apa yang harus kita lakukan sebagai warga ketika tidak ada tenaga medis?

Kejadian henti jantung itu berarti jantungnya berhenti atau jantungnya tidak berdenyut. Kalau mendapati kasus henti jantung, yang dilakukan adalah bantuan hidup dasar. 

Bantuan hidup dasar itu ada dua yakni, pijat jantung luar atau resusitasi jantung paru sebanyak 30 kali. Kemudian setelah 30 kali kita kasih bantuan lewat mulut, dan kita tiupkan sebanyak 2 kali.

Namun, sebelum itu kita harus tahu pasien tersebut sadar atau tidak. Kalau tidak sadar harus diketahui terlebih dahulu, apakah nadinya masih ada atau tidak. Kalau tidak ada kesadaran, berarti sudah saatnya kita melakukan bantuan hidup dasar. 

14. Apa harapan dokter di hari jantung sedunia tahun ini?

Jadi setiap tahun kenapa diperingati hari jantung sedunia, karena penyakit jantung itu menjadi kasus penyebab kematian tertinggi pertama, yang bersanding dengan stroke.

Sehingga peringatan hari jantung ini bertujuan untuk selalu memberikan edukasi, dan memberikan keterangan-ketatangan informasi yang valid.

Jangan takut ke dokter jantung, ada atau tidak adanya gejala, terlebih kalau sudah ada gejala yang dirasakan. Sebaiknya periksakan karena semakin lama kita tunda maka gangguna itu akan semkin berat dan akan menjadi oenyakit jantung.

Kalau mau jantungnya tetap fit sampai usia tua maka ingat harus hidup SEHAT. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved