Berita Kendari
Pemda Minta Warga Pilah Sampah Sebelum Berakhir di TPAS Puuwatu Kendari Sulawesi Tenggara
Begini kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Begini kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (20/03/2024), TPAS Puuwatu Kendari bagaikan lautan sampah.
Kumpulan sampah yang terletak di sekitar Zona E yakni bersebelahan dengan jalan, tampak menggunung.
Adapun sampah yang terlihat oleh TribunnewsSultra.com didominasi dengan sampah plastik.
Selain itu, ada pula ban bekas, sofa, kardus, baju, dan sepatu.
Selanjutnya, tampak sejumlah mobil angkutan sampah berlalu lalang di dalam kawasan TPAS Puuwatu.
Terdapat pula ekskavator yang tengah beroperasi di tengah-tengah timbunan sampah.
Baca juga: Potret Tembok Pembatas Laut Depan Rumah Adat Mekongga di Kolaka Sulawesi Tenggara Dipenuhi Sampah
Ekskavator tersebut mengeruk tumpukan sampah yang dibawa oleh mobil angkutan sampah.
Tidak hanya itu, terlihat juga sejumlah orang sedang memilah sampah di dekat ekskavator tersebut beroperasi.
Plt Kepala UPTD TPAS Puuwatu, Geritrida Fenumby menjelaskan, jenis sampah yang boleh dan tidak boleh dibuang ke TPA.
"Sampah yang boleh masuk di TPA itu adalah sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga seperti dari komersil, pertokoan, usaha," jelasnya.
Sedangkan sampah yang tidak boleh dibuang di TPA adalah limbah, serta sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Geritrida mengatakan, ekskavator yang saat ini sedang beroperasi menggantikan peran alat berat bulldozer.
Baca juga: Warga Petoaha Kendari Butuh Perahu Bersihkan Sampah di Laut, Lurah Sebut Sudah Pernah Diajukan
"Harusnya di TPA ada bulldozer untuk mendorong sampah tapi sedang rusak, jadi ekskavator yang mengambil alih fungsi bulldozer," kata dia.
Oleh sebab itu, tidak berfungsinya bulldozerlah yang menjadi kendala TPAS sehingga sampah mulai menumpuk.
Untuk mengurangi volume sampah, Geritrida mengimbau masyarakat agar dapat mengolah sampahnya.
"Untuk sampah organik bisa bikin kompos, sementara untuk sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah," ucapnya.
Bank sampah aktif di Kota Kendari dapat dijumpai di Kelurahan Watu-Watu, Kelurahan Talia, Kelurahan Bungkutoko, Kelurahan Tondonggeu, dan Kelurahan Petoaha.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.