Berita Kendari

Fenomena Tumpukan Sampah di Kendari Sulawesi Tenggara, Minim TPS hingga Kurangnya Kesadaran Warga

Inilah fenomena tumpukan sampah di beberapa titik di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Inilah fenomena tumpukan sampah di beberapa titik di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra. Seperti dalam pantauan TribunnewsSultra.com, Jumat (22/9/2023) terdapat beberapa tumpukan sampah di beberapa jalan raya yang terdapat di Kota Kendari. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah fenomena tumpukan sampah di beberapa titik di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra.

Seperti dalam pantauan TribunnewsSultra.com, Jumat (22/9/2023) terdapat beberapa tumpukan sampah di beberapa jalan raya yang terdapat di Kota Kendari.

Misalnya, seperti yang terjadi di Jalan Saranani, tak jauh dari Rumah Sakit Jantung, Pembuluh Darah, dan Otak Oputa Yi Koo, Kecamatan Mandonga.

Gunungan sampah terlihat memenuhi trotoar sepanjang sekira 10 meter.

Sampah-sampah itu dibiarkan hingga memenuhi trotoar tersebut.

Baca juga: Atasi Masalah Sampah Pemkot Kendari Sultra Rancang Kelurahan Percontohan

Sebelumnya, di sekitaran trotoar itu terdapat tempat pembuangan sampah.

Hanya saja, lantaran tak diangkut, sampah-sampah itu akhirnya di buang saja di sekitaran tempat pembuangan sampah tersebut lalu menutupi trotoar.

Masalah menumpuknya sampah diketahui juga terjadi karena sedikitnya tempat pembuangan sampah di ruang publik.

Ditambah, kurangnya kesadaran tak membuang sampah sembarangan bagi warga menyebabkan sampah menjadi berserakan.

Hal itu turut diamini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau DLHK Kota Kendari, Paminuddin.

Baca juga: Warga Sulawesi Tenggara Diimbau Tak Bakar Sampah Saat Musim Kemarau Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Saat ini, pihaknya berupaya bergerak membersihkan tumpukan-tumpukan sampah yang berserakan tersebut.

"Kami lakukan penindakan dengan cara mengambil sampah-sampah itu," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com.

Tak hanya itu, agar fenomena membuang sampah tak terus-terusan menjadi kebiasaan, ia juga mengaku telah membentuk satgas khusus yang mengurusi hal tersebut.

Ia menegaskan, proses sosialisasi mesti disampaikan dengan cara pendekatan emosional.

Hal itu dinilai mampu memberikan kesadaran lebih efektif ketimbang mengancam dengan denda dan segala hukuman lainnya.

Baca juga: Banyak Sampah di Sungai, Pj Wali Kota Kendari: Tolong Camat dan Lurah

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved