Berita Kendari

Kenali Bahaya Sampah Elektronik ke Lingkungan, Cara Penanganan Dijelaskan Dosen dan Mahasiswa UHO

Komponen berbahaya dalam sampah elektronik tersebut yakni kromium, seng, silika, kobalt, dan timbal.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Kenali bahaya sampah elektronik terhadap lingkungan, cara penanganan dijelaskan Tim Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Dosen Pendamping Lapangan, Ir Hasmina Tari Mokui mengatakan sampah elektronik memiliki kandungan zat berbahaya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kenali bahaya sampah elektronik terhadap lingkungan, cara penanganan dijelaskan Tim Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Dosen Pendamping Lapangan, Ir Hasmina Tari Mokui mengatakan sampah elektronik memiliki kandungan zat berbahaya.

Kandungan zat tersebut bisa berdampak serius bagi kesehatan sehingga penanganannya akan berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Komponen berbahaya dalam sampah elektronik tersebut yakni kromium, seng, silika, kobalt, dan timbal.

Sehingga diperlukan kemitraan berkelanjutan antara berbagai stakeholder, baik dari unsur perguruan tinggi, pemerintah daerah, industri dan masyarakat.

Baca juga: Cara Membuat Jajanan Ala Dear Butter di Kendari Sulawesi Tenggara, Croffle Camilan Kekinian

Kemitraan tersebut agar dapat mendorong solusi inovatif dalam menangani sampah elektronik.

"Jadi pengolahan sampah elektronik ini sebagai langkah nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan," kata Ir Hasmina Tari Mokui kepada Tribunnewssultra.com, Jumat (18/8/2023).

Lanjut, Ir Hasmina mengatakan konsep yang digunakan dalam penanganan sampah elektronik yakni Reuse, Reduce dan Recycle (3R).

Konsep penanganan sampah elektronik dengan 3R ini dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama di Sultra yang belum memiliki pengusaha pengepul sampah elektronik.

Tim KKN Tematik UHO bekerja sama dengan Mega Ponsel dalam reparasi sampah elektronik, khususnya handphone (HP) yang dapat dijadikan peluang usaha oleh masyarakat.

Baca juga: Cara Dishut Sulawesi Tenggara Tingkatkan PAD, Bentuk Tim Kecil Kaji Pengembangan Sektor Kehutanan

"Semoga dengan adanya sosialisasi ini, dapat mengurangi sampah elektronik yang umumnya dibuang atau disimpan tanpa adanya upaya perbaikan," jelasnya.

Sebelumnya, Tim Pengabdian Masyarakat Terintegrasi KKN UHO menggelar sosialisasi pengurangan sampah elektronik.

Kegiatan sosialisasi tersebut digelar di Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/8/2023).

Temanya bertajuk pendampingan perawatan dan perbaikan mobile phone untuk mendukung tujuan sustainable partnership dalam upaya pengurangan sampah elektronik. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved