Berita Kendari
6 Hektare Kawasan Kumuh di Pesisir Kelurahan Puday Kota Kendari Bakal Tersentuh Program Kotaku
Program Kotaku dimulai 2019, sudah membenahi beberapa kawasan kumuh, seperti Bungkutoko-Petoaha dan Puday-Lapulu di Kecamatan Abeli.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
"Kita dorong membentuk Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku, tempat bernaung, pergi kemana-mana pasti kembali pulang ke rumah, maka kalau rumah nyaman akan melahirkan kualitas generasi yang baik," jelasnya.
Baca juga: Kondisi Pasar Basah Mandonga di Kendari Kian Kumuh, Pedagang Dukung Pemkot Ambil Alih Pengelolaan
"Mungkin nanti dari segi aspek Pemkot Kendari bisa menghubungkan dengan permodalan perbankan, yang sudah punya sertifikat itu bisa diagunkan tapi programnya yang sangat rendah bunganya."
"Baik itu permodalannya maupun kepada market penjualan dari hasil produk. jadi ini sebagai titik awal, harus dilanjutkan dengan stakeholder lainnya," ujarnya menambahkan.
Sekda Kendari Ridwansyah Taridala mengatakan program Kotaku orientasinya membenahi kawasan pesisir Kota Kendari itu mendapat bantuan dari pusat dan dimonitoring oleh Kanwil BPN Sultra.
Sehingga dengan sinergitas tersebut, dapat lebih banyak membenahi kawasan kunuh di Kota Kendari.
Baca juga: Empat Kelurahan di Kendari Sultra Target IBM KOTAKU Pembangunan Drainase Lingkungan
Ridwansyah mengatakan beberapa kawasan yang telah dibenahi kini menjadi lokasi wisata dan tempat berkumpul masyarakat, bahkan menjadi sumber perekonomian warga sekitar.
Untuk itu, Ridwansyah mengingatkan agar masyarakat juga berperan aktif menjaga kawasan tersebut.
"Semoga menjadi gebrakan yang bermanfaat buat kita, keluarga Kota Kendari, terutama dalam mengkonsolidasikan tanah di Kelurahan Puday," ujarnya.
"Teman-teman dari teknis, Camat Poasia dan Lurah Puday telah diskusi dan diharapkan mereka bisa membantu program ini untuk disampaikan kepada masyarakat."
"Kita sambil mengeliminasi masuknya peran orang-orang yang kita tidak butuhkan, sehingga masyarakat yang sejak awal memberikan dukungan itu tidak terganggu persepsinya," tutupnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.