Berita Kendari

Kondisi Pasar Basah Mandonga di Kendari Kian Kumuh, Pedagang Dukung Pemkot Ambil Alih Pengelolaan

Pedagang Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendukung rencana pemerintah kota (pemkot) mengambil alih pengelolaan pasar.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
Amelda/ TribunnewsSultra.com
Kondisi Pasar Basah Mandonga di belakang Mal Mandonga, Jalan Lasandara, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis (01/09/2022). Sejumlah pedagang meminta perbaikan dan pembenahan fasilitas pasar agar lebih nyaman serta layak digunakan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pedagang Pasar Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendukung rencana pemerintah kota (pemkot) mengambil alih pengelolaan pasar.

Salah satu pedagang, Haidar Abdullah Zubaidi, mengatakan, menyetujui rencana pengambilalihan pengelolaan oleh pemkot.

Hal itu agar kondisi pasar di belakang Mal Mandonga, Jl Lasandara, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra, itu bisa lebih nyaman serta layak untuk digunakan.

Menurut Haidar, selama pengelolaan oleh pihak swasta belum pernah ada pembenahan serta renovasi atau perbaikan yang dilakukan.

Baca juga: Tolak Harga BBM Naik, Mahasiswa IAIN Kendari Blokade Batas Kota Kendari Lalu Datangi SPBU Baruga

Padahal, para pedagang telah memenuhi kewajibannya dengan membayar sewa kios hingga listrik.

Bahkan, tarif sewa kios yang mereka tempati juga ikut dinaikkan harganya.

Ia menyebut sewa kios awalnya Rp4 juta per tahun sekarang sudah mencapai Rp8 juta per tahun.

Sementara, kenaikan tarif itu tidak berbanding lurus dengan kondisi dan fasilitas pasar yang kini tidak layak dan tidak pernah dibenahi.

Pedagang Pasar Basah Mandonga, Haidar Abdullah Zubaidi, mengeluhkan kondisi pasar di belakang Mal Mandonga, Jl Lasandara, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut. Dia menyetujui rencana pengambilalihan pengelolaan oleh pemerintah kota (pemkot).
Pedagang Pasar Basah Mandonga, Haidar Abdullah Zubaidi, mengeluhkan kondisi pasar di belakang Mal Mandonga, Jl Lasandara, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut. Dia menyetujui rencana pengambilalihan pengelolaan oleh pemerintah kota (pemkot). (Amelda/ TribunnewsSultra.com)

Selain itu, lahan parkiran juga ikut diperjualbelikan oleh pihak pengelola.

“Sangat setuju, supaya bisa bagus karena selama pengelola PT Kurnia ini tidak ada bagusnya, semuanya ambruk, tidak pernah ada perbaikan. Hampir setiap tahun demo karena kenaikan sewa kios dan listrik,” katanya.

“Sudah 40 tahunan saya di sini (Pasar Basah Mandonga). Tidak pernah ada pembenahan,” jelasnya menambahkan.

Pedagang lainnya, Bargon, juga menyetujui jika pengelolaan Pasar Basah Mandonga diambil alih oleh Pemkot Kendari.

Baca juga: Pedagang yang Menimbun Telur Bakal Ditindak Tegas di Kendari, Diminta Tak Memperburuk Kenaikan Harga

Menurutnya, akan lebih mudah pihaknya melakukan komunikasi atau menyampaikan aspirasi ketika pemkot yang mengelola pasar tersebut.

“Sangat mendukung karena kalau pemkot mudah untuk komunikasi jika ada apa-apa di lapangan. Kalau pengelola yang selama ini hanya tahu uangnya saja,” ujar pedagang beras tersebut.

Ia menyebut masih banyak yang harus dibenahi agar Pasar Basah Mandonga lebih layak ditempati berjualan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved