Berita Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara Bakal Jadi Lumbung Beras Susul Sulsel dan Sulbar, Diamini Komisi IV DPR RI

Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menjadi lumbung beras menyusul Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) di Pulau Sulawesi.

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menjadi lumbung beras menyusul Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) di Pulau Sulawesi. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Perum Bulog Pusat, Bagya Mulyanto saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022/2023. Kunjungan tersebut berlangsung di Komplek Pergudangan Punggaloba Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Sultra, Senin (20/2/2023). 

Kemudian, Kantor Cabang Baubau memiliki 403 ton beras terdiri dari 370 ton beras CBP dan beras komersial 33 ton.

Kantor Cabang Unaaha memiliki 1.237 ton beras terdiri dari 1.242 ton beras CBP dan beras komersial 35 ton, KCP Bombana memiliki 849 ton beras terdiri dari beras CBP 848 ton dan beras komersial 1 ton.

KCP Raha memiliki 547 ton beras terdiri dari 504 beras CBP dan 43 ton beras komersial serta KCP Kolaka memiliki 605 ton beras terdiri dari beras CBP 604 ton dan beras komersial 1 ton.

Anggota Komisi IV DPR RI, Salim Fakhry mengatakan Sultra menjadi salah satu dari tiga daerah yang dikunjungi oleh Komisi IV dalam rangka pelaksanaan tugas.

Salim Fakhry mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dan Perum Bulog Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Gubernur Ali Mazi Sebut Kolaka Timur Urutan Kedua Setelah Konawe Penyumbang Produksi Beras di Sultra

Hal itu terlihat dari laporan-laporan ketersediaan stok pangan di Sultra dapat dikelola dengan baik, bahkan hingga menyetoknya ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kami ada tiga tim, ada yang ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah dan hari ini kami ke Sulawesi Tenggara," ujarnya.

"Setelah tiba, kami langsung dibawa makan siang, sehabis itu kami langsung ke Bulog, artinya memang Bulog ini mempunyai peranan yang sangat bagus," ujarnya.

"Tanpa Bulog, pangan Indonesia berbahaya. Kami yakin dan percaya Sulawesi Tenggara dapat memasok kebutuhan khususnya padi gabah khusus di wilayah timur, bahkan bisa sampai ke ibu kota," lanjutnya.

"Jadi sesuai dengan kunjungan, untuk alsintan ada di sini, inshaAllah untuk Sulawesi Tenggara akan diprioritaskan," tutupnya.

Baca juga: Bulog Sultra Serap Beras Petani di Sulawesi Tenggara Sebanyak 24.510 Ton Sepanjang Tahun 2022

Untuk diketahui, dalam kunjungannya, Salim Fakhry ditemani rombongan Komisi IV Fraksi PDIP, Golkar, Gerindra, PKS, dan Demokrat. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved