Berita Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara Bakal Jadi Lumbung Beras Susul Sulsel dan Sulbar, Diamini Komisi IV DPR RI
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menjadi lumbung beras menyusul Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) di Pulau Sulawesi.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menjadi lumbung beras menyusul Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) di Pulau Sulawesi.
Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Perum Bulog Pusat, Bagya Mulyanto saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI pada Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022/2023.
Kunjungan tersebut berlangsung di Komplek Pergudangan Punggaloba Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Sultra, Senin (20/2/2023).
"Sulawesi Tenggara ke depan menjadi lumbung beras, kita bisa menyusul Sulsel dan Sulbar. Kita harap ke depan begitu," ujar Bagya Mulyanto.
"Kerannya sudah tercipta, akhirnya apa? pedagang di Jawa, Sumatera dan Kalimantan juga ikut menyerbu ke Sulawesi Tenggara," lanjutnya.
Baca juga: 321 Kios di Sulawesi Tenggara Jual Beras dan Minyak Goreng Sesuai HET, Tersebar 17 Kabupaten/Kota
Menurutnya, hal itu akan membuat perdagangan semakin dinamis, untuk itu pihaknya juga harus mempersiapkan wilayah Sultra agar bisa melakukan penyerapan dengan baik.
"Menurut perhitungan kami cukup, karena kami juga mendatangkan dari Jawa sekitar 3.000 ton dan sekarang juga sudah mulai panen di spot tertentu di wilayah Sultra," jelasnya.
Ia meminta instansi terkait dengan stabilisasi sandang pangan bisa bersinergi antara Kementerian Pertanian, Bulog, Bank Indonesia dan Ketahanan Pangan, sehingga ketersediaan jadi tepat, mengingat beras menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar.
Bagya Mulyanto mengatakan Sultra memiliki potensi untuk menjadi lumbung padi atau tempat menyimpan hasil panen.
Di mana, lumbung padai ini nantinya akan berperan untuk mengatasi kekurangan beras pada saat petani mengalami gagal panen atau pada saat musim paceklik.
Baca juga: Diprediksi Stok Beras saat Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 2023 di Kota Kendari Tercukupi
Kata dia, saat ini penyerapan untuk Sultra terhadap beras operasi pasar atau SPHP sebesar 6.700 ton, untuk bencana alam disiapkan sebanyak 600 ton serta anggaran untuk ASN sebanyak 7,9 ton beras.
Sementara untuk katahanan stok sendiri, Bagya Mulyanto optimis masih cukup untuk mendukung operasi pasar, bencana alam maupun golongan anggaran di Sultra.
Apalagi Sultra memiliki satu Kantor Wilayah (Kanwil) di Kota Kendari, dan lima kantor cabang yang masing-masing menyimpan stok ketersediaan beras dan beberapa komoditi lainnya.
Untuk di Sultra memiliki 4.161 ton beras terdiri dari beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 3.804 ton dan beras komersial 358 ton.
Dengan rincian beras di Kanwil Bulog Sultra memiliki stok 479 ton beras terdiri dari beras CBP sebanyak 235 ton dan beras komersial 245 ton.
Baca juga: Beras, Rokok Kretek Filter hingga Cakalang Jadi Penyumbang Garis Kemiskinan di Sulawesi Tenggara
Kemudian, Kantor Cabang Baubau memiliki 403 ton beras terdiri dari 370 ton beras CBP dan beras komersial 33 ton.
Kantor Cabang Unaaha memiliki 1.237 ton beras terdiri dari 1.242 ton beras CBP dan beras komersial 35 ton, KCP Bombana memiliki 849 ton beras terdiri dari beras CBP 848 ton dan beras komersial 1 ton.
KCP Raha memiliki 547 ton beras terdiri dari 504 beras CBP dan 43 ton beras komersial serta KCP Kolaka memiliki 605 ton beras terdiri dari beras CBP 604 ton dan beras komersial 1 ton.
Anggota Komisi IV DPR RI, Salim Fakhry mengatakan Sultra menjadi salah satu dari tiga daerah yang dikunjungi oleh Komisi IV dalam rangka pelaksanaan tugas.
Salim Fakhry mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dan Perum Bulog Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Gubernur Ali Mazi Sebut Kolaka Timur Urutan Kedua Setelah Konawe Penyumbang Produksi Beras di Sultra
Hal itu terlihat dari laporan-laporan ketersediaan stok pangan di Sultra dapat dikelola dengan baik, bahkan hingga menyetoknya ke berbagai daerah di Indonesia.
"Kami ada tiga tim, ada yang ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah dan hari ini kami ke Sulawesi Tenggara," ujarnya.
"Setelah tiba, kami langsung dibawa makan siang, sehabis itu kami langsung ke Bulog, artinya memang Bulog ini mempunyai peranan yang sangat bagus," ujarnya.
"Tanpa Bulog, pangan Indonesia berbahaya. Kami yakin dan percaya Sulawesi Tenggara dapat memasok kebutuhan khususnya padi gabah khusus di wilayah timur, bahkan bisa sampai ke ibu kota," lanjutnya.
"Jadi sesuai dengan kunjungan, untuk alsintan ada di sini, inshaAllah untuk Sulawesi Tenggara akan diprioritaskan," tutupnya.
Baca juga: Bulog Sultra Serap Beras Petani di Sulawesi Tenggara Sebanyak 24.510 Ton Sepanjang Tahun 2022
Untuk diketahui, dalam kunjungannya, Salim Fakhry ditemani rombongan Komisi IV Fraksi PDIP, Golkar, Gerindra, PKS, dan Demokrat. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Sulawesi Tenggara
Sultra
lumbung beras
lumbung padi
Komisi IV
DPR RI
Bulog
Bagya Mulyanto
Salim Fakhry
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
Kadin Sultra Sebut Padi, Jagung dan Kedelai Jadi Produksi Pertanian Unggulan di Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Konawe Lumbung Padi, Pemkab Berencana Ekspor Beras dan Jagung ke Sejumlah Daerah |
![]() |
---|
Mentan RI Hadiri Panen Raya Padi di Kolaka Timur Sultra, Sebut Indonesia Tidak Perlu Impor Beras |
![]() |
---|
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo Kunker ke Konawe Selatan Sultra, Tinjau Penanaman Padi Sistem Tabela |
![]() |
---|
Wali Kota Kendari Apresiasi Cara Petani Amohola Tingkatkan Hasil Panen Raya Padi hingga 9,6 Ton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.