Berita Sulawesi Tenggara
Kasus Penyakit PMK Ternak Sapi di Sulawesi Tenggara Bertambah, Terbanyak di Kolaka Timur
Tahun 2023 Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bertambah.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
Kata dia, kasus di Kolaka Timur mengalami luka melepuh hanya di bagian kaki sapi diantara sela kuku dan tidak ada di mulut.
Namun ia menegaskan, penyakit ini memang memiliki beberapa jenis dan dapat bermutasi sehingga gejala yang ditimbulkan juga berbeda.
Baca juga: Apa Itu Hari Pekerja Nasional? Berawal Dari Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia 20 Februari 1973
"Itu perlu penelitian kenapa kasus di Kolaka Timur hanya di kaki sedangkan di Jawa itu ada di mulut dan kuku. Nah perlu diketahui, biasanya penyakit virus PMK itu banyak jenisnya tidak hanya satu,"
"Tapi kalau penyakit Itu gejala tidak harus dua-duanya muncul, salah satunya pun bisa dan jika didukung oleh laboratorium positif, itu kita sudah bisa nyatakan positif. Bahkan tanpa gejala saja bisa hasilnya positif," bebernya.
Berdasarkan data Distanak Sultra per 17 Februari 2023 kasus PMK di Kolaka Timur saat ini ada 31 kasus, sebelumnya 31 Desember 2022 ada 25 kasus.
Kasus PMK bertambah sekiranya 6 kasus, di mana 2 kasus baru terjadi pada sapi, sedangkan 4 kasus baru lainnya kini menyerang ternak kambing.
"Tapi ini hanya di Kolaka Timur yang sudah menyerang kambing, kalau daerah lain masih sapi," tegasnya.
Sangia mengatakan pengecekan yang dilakukan di luar Kabupaten Kolata Timur baru berdasarkan pemeriksaan darah surveilens sebagai deteksi dini.
Baca juga: Detik-detik Pasar Sikeli Kabaena Barat Sultra Terbakar, Warga Gunakan Air Laut Untuk Padamkan Api
"Apakah di wilayah tersebut ada virusnya atau tidak, ternyata saat kita ambil sampelnya dari hewan yang kita tidak duga, karena tidak ada gejala ternyata di dalam darahnya sudah terdeteksi," ucapnya.
Kemudian kabupaten kota lainnya yang secara laboratorium melalui pemeriksaan darah menunjukan hasil positif PMK dan Seropositif PMK tetapi tidak ada gejala klinik.
Diantaranya Kolaka Utara ada 7 kasus, Konawe Utara 5 kasus, Bombana 29 kasus, Konawe Selatan 6 kasus, Konawe 23 kasus, serta Kota Kendari 13 kasus.
Sehingga saat ini total ada 114 kasus yang terdata, di mana 83 lainnya tidak bergejala yang tersebar di 6 kabupaten kota tersebut.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.