Berita Kendari
Mengenal 3 Varietas Melon Unggulan Produk Poktan Griya Hidroponik di Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Dinas Pertanian Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kenalkan tiga varietas melon yang sedang dibudidayakan oleh petani lokal.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pertanian Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kenalkan tiga varietas melon yang sedang dibudidayakan oleh petani lokal.
Budidaya melon ini menjadi satu-satunya di Kota Kendari yang memiliki sertifikasi label laboratorium untuk status zero pestisida dan timbal.
Budidaya melon ini dikembangkan oleh kelompok tani Griya Hidroponik Melon, yang merupakan poktan binaan Dinas Pertanian Kota Kendari.
Ketiga varietas melon tersebut di antaranya Melon Inthanon, Melon Sweet Net, dan Melon Kinanti.
Anggota Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kota Kendari, Oni mengatakan ciri fisik Melon Inthanon ketika matang sempurna akan muncul jaring warna hijau kecokelatan di bagian kulitnya.
Baca juga: Pasar Tani di Kendari Sulawesi Tenggara Dongkrak Penghasilan Petani Lokal, Bantu Promosi Produk
Melon Inthanon memiliki daging buah berwarna hijau dan memiliki rasa lebih gurih dari dua varietas lainnya.
Kemudian Melon Sweet Net, memiliki kulit mulus berwarna putih, dengan daging berwarna orange. Melon jenis ini memiliki rasa manis seperti buah pear.
Melon Kinanti dengan kulit berwarna kuning cerah mulus, dagingnya berwarna orange dengan tekstur renyah seperti buah apel.
"Semua sama manis, tapi beda dengan rasa buah di pasaran," jelas Koordinator Pasar Tani di temui belum lama ini.
Untuk perawatan budidaya buah melon ini hampir sama dengan perawatan buah lainnya, butuh ketekunan dan ulet dari si petani melon ini.
Baca juga: Kelompok Tani Pulonggida Puuwatu Terima Pupuk Cengkeh, Bentuk Perhatian Anggota DPRD Kota Kendari
"Kebetulan ownernya memang tekun dan fokus budidaya melon di Kota Kendari, mungkin di Sultra ini satu-satunya organik dan non pestisida karena sudah ada hasil uji labnya," kata Oni.
Oni menyebut biaya perawatan budidaya melon ini hingga panen juga terbilang cukup tinggi, karena memerlukan suplai nutrisi yang berkualitas.
Apalagi bibitnya sendiri sudah bersertifikasi dan diperoleh dari Pulau Jawa. Untuk itu, harga jualnya pun cukup tinggi dibandingkan harga di pasaran, yakni dijual dengan harga Rp35 ribu per kilonya.
"Jenis varietas ini kan unggulan makanya harganya lebih tinggi dibanding harga pasar karena bibitnya diambil dari yang memang sudah bersertifikasi dan diambil dari Jawa, tidak ada di Kendari," ujarnya.
Selain itu, buah melon ini juga harus dirawat di suhu yang pas, sebab perubahan suhu khususnya cuaca hujan yang tidak menentu juga mempengaruhi budidaya melon.
Baca juga: Kelompok Tani di Kendari Terima 4 Unit Mesin Panen, Gedung Rice Milling hingga 1.500 Bibit Buah
Dinas Pertanian
Kota Kendari
Sulawesi Tenggara
Sultra
melon
Griya Hidroponik
Berita Kendari
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
OPINI: Potret Petani Gurem Termarginalkan dan Peluangnya, Tantangan Pertanian di Indonesia |
![]() |
---|
110 Sertifikasi Komoditas Pertanian di Ekspor Sepanjang Tahun 2022 ke Kawasan Asia dan Afrika |
![]() |
---|
Pemasaran Komoditi Pertanian Mandek, Pemda Konawe Sarankan Pelibatan Kamar Dagang dan Industri |
![]() |
---|
Petani di Kolaka Sultra Rasakan Manfaat Pertanian Ramah Lingkungan SRI Organik PT Vale Indonesia |
![]() |
---|
Plt Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Bakal Berlakukan Sistem Pertanian Terpadu di Koltim Sultra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.