Berita Kendari

Marak Anak Jalanan di Kendari, Pemkot Berdalih Soal Pola Asuh Orang Tua, Disebut Dari Luar Kota

DP3A Kendari Siti Ganef menyebut maraknya Anjal khususnya sekitar lampu lalulintas kurangnya perhatian orang tua hingga berasal dari luar kota.

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Dinsos Kota Kendari bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan operasi yustisi terhadap anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng). Kegiatan operasi yustisi dilakukan di perempatan lampu lalu lintas Wua-Wua, McDonald's, di depan Hotel Athaya, Pasar Baru Kendari, Rabu (30/3/2022) sore. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Masih maraknya anak jalanan (anjal) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tetap menjadi perhatian pemerintah kota.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kendari Siti Ganef menyebut maraknya Anjal khususnya sekitar lampu lalulintas kurangnya perhatian orang tua.

Siti Ganef menyatakan maraknya anjal tidak terlepas dari peran pengasuhan orang tua masing-masing.

"Terkait anak jalanan ini tentu saja ini tidak terlepas dari pengasuhan orang tua itu sendiri," kata Siti Ganef, Rabu (20/7/2022).

Meski Kota Kendari pernah meraih predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA) tahun 2021.

Baca juga: Pembayaran Pajak dan Retribusi Bakal Berlaku Secara Online di Kota Kendari

Namun tak berarti pihaknya merasa cukup untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan anak.

Untuk itu pihaknya terus mengoptimalkan pelayanan termasuk di lingkungan sekolah.

Melalui sekolah ramah anak, Siti Ganef mengatakan pihaknya menerapkan prinsip 31 hak anak di dalam sekolah.

"Tidak ada diskriminasi, lingkungan oke dan lain sebagainya, antara guru dan anak terjadi harmonisasi," ujarnya.

DP3A Kendari juga memiliki tim yang terus menangani kasus Anjal dengan berkolaborasi Dinsos hingga Satpol PP Kota Kendari.

"Satpol-PP setiap minggu mereka turun untuk melakukan razia namun kami dari DP3A tidak bisa karena kami adalah perlindungan," katanya.

DP3A Kendari tetap melakukan pendekatan persuasif, sosialisasi dan pembinaan kepada orang tua.

Baca juga: Pilu Mahasiswi Yatim Piatu Korban Pelecehan Prof B Dosen FKIP UHO Kendari, Trauma dan Terus Menangis

"Sehingga itu semua bisa terdistribusi kepada orang tua dari para anak jalanan ini, dan titik intinya adalah penguatan kelompok terkecil di masyarakat yaitu keluarga, terutama pengasuhan, perlindungan, pengawasan dan lain-lain," ucapnya.

Termasuk dibutuhkan sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi semua pihak agar bisa mencapai suatu pencegahan yang terstruktur sehingga tidak ada lagi anak jalanan.

Bunda PAUD Kota Kendari Sri Lestari Sulkarnain mengatakan berdasarkan data dari Dinas Sosial, DP3A dan Satpol-pp, para Anjal ini merupakan anak-anak dari luar Kota Kendari.

Bunda PAUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Sri Lestari Sulkarnain
Bunda PAUD Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Sri Lestari Sulkarnain ((Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com))
Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved