Demo Ricuh di Perempatan Wuawua Kendari

Profil Kombes Edwin Louis Sengka Kapolresta Kendari Bersimbah Darah Amankan Blokade Jalan di Wua-Wua

Berikut profil Kombes Edwin Louis Sengka sosok Kepala Kepolisian Resort Kota atau Kapolresta Kendari bersimbah darah saat amankan aksi blokade jalan.

Penulis: Sri Rahayu | Editor: Aqsa
kolase foto handover/medsos
KAPOLRESTA KENDARI TERLUKA - Kolase foto Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Kendari, Kombes Edwin Louis Sengka, terluka usai terkena lemparan batu saat mengamankan aksi blokade jalan berujung ricuh di Perempatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (19/11/2025). Demo ricuh buntut proses konstatering dan eksekusi lahan di kawasan eks bangunan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kendari yang berada di perempatan Jalan Budi Utomo, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Kadia, itu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut profil Kombes Edwin Louis Sengka sosok Kepala Kepolisian Resort Kota atau Kapolresta Kendari bersimbah darah saat amankan aksi blokade jalan.

Kombes Edwin terluka gegara terkena lemparan batu saat pengamanan unjukrasa berujung kericuhan di Perempatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (20/11/2025) siang.

Dalam foto dan video viral beredar, darah mengucur di wajah Perwira Menengah Kepolisian Republik Indonesia ( Pamen Polri) alumni Akpol 2000 ini.

Darah segar pun membasahi seragam dinas kepolisian yang dikenakan sosok perwira asal Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ini.

Helm pelindung kepala yang dikenakannya, begitupun tameng huru-hara yang dipegang sejumlah petugas, tak membuat Kombes Edwin luput dari batu yang dilemparkan pengunjukrasa.

Lemparan batu tetap mengenainya hingga menyebabkan luka pada bagian pipi sebelah kanan dekat dagu.

Bahkan, bibir Kombes Edwin yang resmi menjabat Kapolresta Kendari sejak Jumat, 4 Juli 2025 lalu, ini robek.

Baca juga: Sosok Kapolresta Kendari yang Kena Lemparan Batu saat Kawal Demo di Wua-wua, Perwira Asal Manado

“Nanti aja, masih sakit nih kalau mau bicara,” kata Kombes Edwin saat hendak diwawancara dalam apel pasukan usai unjukrasa berujung ricuh tersebut.

Pamen berusia 47 tahun tersebut tampak memimpin apel pasukan dengan kondisi bagian pipi diperban plester.

Odol putih masih terlihat di pipi kiri dan kanannya, bahan ini biasanya dioleskan untuk mengurangi perih akibat dampak gas air mata.

Dia mengenakan pet cokelat, kacamata hitam, bercak noda darah pun masih tampak di beberapa bagian seragamnya.

Sementara, plester perban tampak terpasang di pipi bagian kiri dekat dagunya.

Pascaterluka dalam pengamanan aksi unjukrasa dan blokade jalan yang dilakukan sekelompok warga, Kombes Edwin tak bergeming.

Dia terlihat tetap memimpin pasukan setelah sempat ditarik mundur sejumlah petugas untuk pengobatan sementara di lokasi kejadian.

Berdasarkan video diterima TribunnewsSultra.com, terlihat seorang petugas medis mengobati bibirnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved