Tanggapi Dugaan Genosida di Ukraina, Sekutu Uni Eropa Kompak Usir Ratusan Diplomat Rusia

Imbas dari penemuan 410 mayat 'berserakan' di Kota Bucha, Ukraina yang diduga menjadi korban genosida pasukan invasi Rusia, Uni Eropa pun bertindak.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
REUTERS/Gleb Garanich
Prajurit Ukraina berdiri di dekat jembatan yang hancur saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kota Irpin di luar Ibu kota Kyiv pada Jumat, 1 April 2022. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Imbas dari penemuan 410 mayat 'berserakan' di Kota Bucha, Ukraina yang diduga menjadi korban genosida pasukan invasi Rusia, membuat Uni Eropa bertindak.

Sekutu Uni Eropa (UE) dikabarkan mengusir 200 diplomat Rusia dalam dua hari setelah kasus pembunuhan ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.

Sejauh ini, lebih dari 325 diplomat dan pekerja kedutaan telah diusir dari berbagai negara di Eropa sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, hampir 200 staf diplomatik Rusia telah diusir dari negara-negara Eropa minggu ini.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-42 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Ingin Putin Diadili hingga Sindir PBB

Pengusiran itu sebagai ekspresi langsung dari kemarahan pemerintah atas pembunuhan warga sipil Ukraina yang terungkap saat pasukan militer Rusia pergi dari Kota Bucha.

Dalam salah satu gangguan diplomatik terbesar dalam beberapa tahun terakhir, 206 diplomat Rusia dan staf kedutaan telah diberitahu sejak Senin (4/4/2022) lalu.

Yakni bahwa mereka tidak lagi diterima untuk tinggal oleh pemerintah di Italia, Prancis, Jerman dan di sejumlah tempat lain.

Sehingga total diplomat Rusia dan pekerja kedutaan Rusia yang diusir menjadi lebih dari 325, dengan lebih banyak lagi yang diperkirakan akan menyusul.

Baca juga: Jawaban Rusia soal 410 Mayat di Kota Bucha yang Disebut Ukraina Korban Genosida: Pertunjukan Tragis

Jerman

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman, Annalena Baerbock pada Senin (4/4/2022) mengatakan bahwa 40 pegawai kedutaan Rusia harus pergi dari Jerman.

Sumber-sumber intelijen mengatakan para diplomat itu dipandang sebagai ancaman langsung bagi warga Ukraina yang tinggal di Jerman.

Pengusiran itu digambarkan sebagai tanggapan langsung terhadap pembunuhan warga sipil di Kota Bucha yang oleh pemerintah Jerman digambarkan sebagai kejahatan perang.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-41 Perang, Zelenskyy Tantang PBB untuk Bertindak, Bantahan Rusia soal 410 Mayat

Bucha sendiri merupakan wilayah di utara Ibu kota Ukraina, Kyiv.

Para pejabat Ukraina mengatakan mayat 410 warga sipil ditemukan dari kota-kota di daerah Kyiv ketika pasukan Rusia mundur dari wilayah tersebut.

“Pemerintah hari ini telah memutuskan untuk menyatakan sejumlah besar orang yang terkait dengan kedutaan Rusia persona non grata, yang telah bekerja di sini di Jerman setiap hari melawan kebebasan kita, bertentangan dengan kohesi masyarakat kita,” kata Baerbock.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved