Rangkuman Hari Ke-41 Perang, Zelenskyy Tantang PBB untuk Bertindak, Bantahan Rusia soal 410 Mayat
Berikut ini adalah rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia dan Ukraina pada Selasa (5/4/2022) atau hari ke-41.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini adalah rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia dan Ukraina pada Selasa (5/4/2022) atau hari ke-41.
Peperangan ini diawali dari perintah invasi Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.
Hingga hari ke-41, masih banyak peristiwa penting terjadi dalam konflik ini.
Baca juga: Ketika Barat Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Biden Kembali Sebut Putin Penjahat Perang di Ukraina
Diberitakan Kompas.com, berikut rangkumannya:
Zelenskyy tantang PBB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkesempatan berbicara di depan Dewan Keamanan PBB pada Selasa. Dilansir dari AFP, dalam pidatonya, Zelenskyy menantang PBB untuk bertindak segera atas invasi yang dilakukan Rusia terhadap negaranya atau membubarkan diri saja. Dalam kesempatan berbicara di Dewan Keamanan PBB, Zelenskyy juga menunjukkan rekaman mayat yang mengerikan, termasuk anak-anak, yang dia katakan adalah korban kekejaman Rusia. Menyamakan tindakan Rusia di Kota Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya dengan kekerasan yang dilakukan oleh teroris seperti kelompok Islamic State (IS), Zelenskyy meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengusir Rusia sehingga tidak dapat menghalangi keputusan tentang agresinya sendiri atau perangnya sendiri.
Baca juga: Ukraina: Wali Kota Motyzhyn dan Keluarganya Tewas Ditembak setelah Diculik Pasukan Rusia
Rusia menyangkal kekejaman di Kota Bucha
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan penemuan mayat di Bucha adalah "provokasi" yang bertujuan untuk menggagalkan pembicaraan antara Moskwa dan Kyiv. "Sebuah pertanyaan muncul: Apa tujuan dari provokasi yang tidak benar ini? Kami dituntun untuk percaya bahwa itu adalah untuk menemukan dalih untuk menggagalkan negosiasi yang sedang berlangsung," kata Lavrov dalam pesan video yang disiarkan di televisi Rusia.
600.000 orang dievakuasi ke Rusia
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan lebih dari 600.000 orang telah dievakuasi ke Rusia selama konflik di Ukraina, menyangkal klaim Kyiv tentang deportasi massal. "Dan kami tidak berbicara tentang segala jenis pemaksaan atau penculikan, seperti yang ingin disampaikan oleh mitra Barat kami, melainkan keputusan sukarela oleh orang-orang ini," katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-41 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Kunjungi Bucha Lokasi 410 Mayat Berserakan
Serangan gencar Donbass menunggu
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa, setelah menarik sebagian besar pasukannya dari Ukraina utara, Moskwa bertujuan untuk merebut "seluruh" wilayah Donbass di Ukraina timur, dengan tujuan menciptakan koridor darat dari Rusia ke Crimea yang dianeksasi.
Penggunaan bom tandan oleh Rusia
Wakil Sekjen PBB untuk urusan politik dan pembangunan perdamaian, Rosemary DiCarlo, mengatakan kepada Dewan Keamanan tentang klaim "kredibel" bahwa Rusia telah menggunakan munisi tandan sembarangan dua lusin kali di bagian-bagian Ukraina yang berpenduduk.
Rusia terancam default