Berita Konawe
Orangtua Korban Dugaan Malapraktik RS Konawe Angkat Bicara, Akui Tak Diberitahu Dampak Pasang Sipet
Pasangan Muhammad Jefri dan Ertiawaty angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang terjadi pada putra keduanya, Muh Zaidan Alfariski.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Sitti Nurmalasari
Jefri juga meminta agar surat pernyataan persetujuan penggunaan sipet kepada putranya yang diklaim pihak RS Konawe disimpan sebagai bukti untuk ditunjukkan kepada publik.
Selain itu, terkait rujukan ke RS Hermina Kendari, Jefri menjelaskan tidak sepenuhnya benar dari keterangan pers Juru Bicara RS Konawe, dr Dyah Nilasari.
Jefri mengatakan, pihaknya mengecek langsung ke RS yang dimaksud saat itu dan ventilatornya juga ternyata rusak.
Sedangkan di RS Bahteramas memiliki ventilator yang masih bisa digunakan.
Jefri berharap, pihak RS Konawe bertanggung jawab atas pulihnya kondisi fisik putranya seperti sebelumnya.
"Diurus dengan baik sesuai prosedur yang ada," harapnya.
Baca juga: Bantah Dugaan Malapraktik, Rumah Sakit Konawe Sebut Bayi 1 Bulan Hanya Luka di Hidung, Efek Alat Ini
Sebelumnya, pihak manajemen Rumah Sakit (RS) Konawe menjawab tudingan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Masyarakat (LIRA) Konawe.
Juru Bicara RS Konawe, dr Dyah Nilasari mengatakan pihaknya pertama kali mendapat keluhan keluarga pasien yang bernama Muh Zaidan Alfariski pada Hari Senin (07/6/2021) lalu.
"Setelah itu kami tindak lanjuti dengan coba menghubungkan keluarga dengan dokter dan perawat terkait," kata Dyah saat menggelar konferensi pers, Rabu (09/6/2021).
Dyah mengatakan, Hari Selasa (08/6/2021) kemarin telah dilakukan pertemuan tersebut.
Pada pertemuan tersebut, pihaknya telah menjelaskan kepada orang tua Muh Zaidan Alfariski terkait persoalan ini.
Dimana, saat diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Konawe, pasien tersebut dalam keadaan sesak berat.
"Untuk penanganan pertama dipasang selang oksigen yang menggunakan selang biasa itu, ternyata kondisi pasien tidak membaik," lanjut Dyah.
Lebih lanjut, kata Dyah, keluarga pasien kemudian di edukasi terkait penggunaan alat bantu nafas (Sipet).
Pasalnya, jika tidak menggunakan alat bantu nafas kondisi pasien bisa bertambah buruk.