Tribun Corner
Bea Cukai Kendari: Tren Ekspor di Sultra Terbaik Dibanding Daerah Lain
Denny Benhard Paruliana, mengatakan tren ekspor di Sulawesi Tenggara bisa mendorong pemulihan ekonomi Sultra di tengah pendemi Covid-19
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Kantor Bea Cukai Kendari Denny Benhard Paruliana, mengatakan tren ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra) bisa mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan Denny Benhard Paruliana, saat siaran Tribun Corner dengan tema mengenal Bea Cukai Kendari, Kamis (1/4/2021).
"Tren ekspor bisa semakin membaik, karena tingkat pertumbuhan ekonomi di Sultra beberapa tahun ini menunjukan angka yang terbaik secara nasional di antara beberapa provinsi," kata Denny.
Bincang-bincang Kepala Kantor Bea Cukai Kendari, Denny Benhard Paruliana dengan wartawan dilakukan di Studio TribunnewsSultra.com.
Denny mengatakan, Sultra termasuk daerah yang hasil alamnya sangat berpotensi untuk dilakukan ekspor.
"Pasarnya masih terbuka, perikanan dan perkebunannya masih terbuka. Selain pertambangan yang seperti kita kenal sekarang," katanya.
Baca juga: Ajak Eksportir ke Sulawesi Tenggara, Dinas Perdagangan Sultra Fasilitasi, Siapkan Klinik Ekspor
Baca juga: Nilai Ekspor Sulawesi Tenggara Diklaim Meningkat di 2020, Nilainya Mencapai Rp31 Triliun
Baca juga: Sekarang, Urus Dokumen Ekspor di Disperindag Sultra Bisa Secara Online
Selain itu, lanjut Deni, ada pula sektor non-pertambangan yang berpotensi mendorong ekspor untuk pemulihan ekonomi yakni pelaku usaha UMKM.
Ada 90% badan usaha yang tercatat, di Provinsi Sultra maupun nasional.
Diharapkan ditengah pandemi ini eksistensi mereka tidak terpengaruhi hingga gulung tikar.
Sehingga Bea Cukai Kendari ingin mendukung UMKM, terlebih lagi mengarahkan UMKM ini untuk bisa ekspor.
"Itulah salah satu sarana yang sedang Bea Cukai Kendari bahkan itu hampir di seluruh Indonesia, sudah mulai menggeliat untuk mendorong ekspor terkhusus lagi Indonesia bagian timur ini, yang terkenal dengan perikanannya," bebernya.
Data yang disampaikan, Kantor Bea Cukai Kendari dalam mendorong ekspor produk dari Sultra ke luar negeri pada 2020, kurang lebih mencapai 60 Triliun devisa ekspor.
Sementara 87% dari 60 Triliun itu disumbang dari produk pertambangan yang diekspor.
Sisanya, berasal dari hasil perkebunan dan perikanan.
Baca juga: Kepala BKPM Akan Tertibkan IUP Pertambangan di Sultra, Tindak Pengusaha yang Tak Patuh
Baca juga: Investasi di Sultra Dikuasai Asing, Nilainya Capai 1.114 Juta Dollar AS, di Kabupaten Ini Terbesar
Denny menjelaskan, sumbangsih hasil perkebunan dan perikanan masih sangat kecil.