Launching TribunnewsSultra
Investasi di Sultra Dikuasai Asing, Nilainya Capai 1.114 Juta Dollar AS, di Kabupaten Ini Terbesar
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut investasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) dikuasai modal asing, pada 2020.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut investasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) dikuasai modal asing, pada 2020.
Informasi itu terungkap dalam acara webinar nasional dengan mengangkat tema 'Menarik Investasi ke Sulawesi Tenggara di Tengah Pandemi Covid-19" Kamis (18/2/2021).
Webinar tersebut merupakan rangkaian peluncuran portal berita jaringan nasional TribunnewsSultra.com yang digelar secara virtual, diikuti sekira 200 peserta.
BKPM RI sendiri diwakili Direktur Pameran dan Sarana Promosi BKPM RI Cahyo Purnomo.
Dia menggantikan peran Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai narasumber utama.
Cahyo mengatakan, penanaman Modal Asing (PMA) di Sultra menyasar sejumlah sektor unggulan.
Baca juga: Dukung Kehadiran Investasi di Sultra, Subhan Yakin Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Baca juga: Telkomsel Dukung Investasi di Sultra, Jaringan Dipasok ke Area Tambang dan Tempat Wisata
Diantaranya, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai investasi 1.114,5 juta dollar AS.
Kedua, transportasi, gudang dan telekomunikasi nilai investasi 132,7 juta dollar AS.
Ketiga, investasi perumahan, kawasan industri dan perkantoran capai 9,2 juta dollar AS.
Keempat, sektor pertambangan senilai 7 juta dollar AS
Kelima, hotel dan restoran nilai investasi 5 juta dollar AS.
“Secara umum kita tahu, di Sulawesi tenggara ada smelter kemudian pertambangan itu nilainya sangat besar,” ucapnya.
Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Sultra rendah.
Tapi PMDN menyasar dan menguasai investasi di sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan mencapai Rp1,698 miliar.
“Sektor ini perannya lebih tinggi tiga kali lipat dibandingkan sektor listrik, gas, air dan sebagainya” ungkap Cahyo.