Berita Sulawesi Tenggara
Sosok 2 Pahlawan Nasional Asal Sulawesi Tenggara, Jenderal Polisi Pendiri Brimob, dan Sultan Buton
Mengenal sosok 2 pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yakni Sultan Buton ke-20 dan 23 serta Komjen Pol (Purn) Moehammad Jasin.
Penulis: Sri Rahayu | Editor: Aqsa
Pada Juli 1752, terjadi peristiwa perampokan kapal Rust en Werk di Perairan Baubau.
Perampokan inilah yang menjadi pemicu perlawanan Buton terhadap VOC.
Seperti pada perjanjian 1667, harusnya Sultan Himayatuddin membantu VOC, tetapi yang dilakukan justru sebaliknya.
Pada 24 Februari 1755, VOC mulai melancarkan ekspedisi militer ke Baubau dan Benteng Kesultanan Buton.
Karena kalah persenjataan, pasukan Buton pun terdesak.
Sejak saat itu, Kesultanan Buton telah dipimpin oleh beberapa sultan.
Namun, semuanya tidak berusia lama.
Sampai akhirnya, Sultan Himayatuddin kembali diangkat menjadi Sulton Buton ke-23.
Tahun 1763, Sultan Himayatuddin undur dari jabatannya.
Meski tidak lagi memimpin, Sultan Himayatuddin tetap melanjutkan perlawanan sampai akhir hayatnya.
Ia wafat tahun 1766 di Siontapina, Kesultanan Buton.
2. Komjen Pol Moehammad Jasin
Mendiang Komjen Moehammad Jasin adalah tokoh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Dia sekaligus menjadi polisi pertama dalam sejarah RI yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Tak hanya aktif di institusi kepolisian, M Jasin terlibat langsung dalam perjuangan melawan penjajah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Komjen-Pol-Moehammad-Jasin-dan-Sultan-Buton-Sultan-Himayatuddin-Muhammad-Saidi-atau-Oputa-Yi-Koo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.