Prakiraan Cuaca

Kecepatan Angin di Sulawesi Tenggara Capai 20 Knot, BMKG Imbau Warga Waspada Melaut Siang dan Sore

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk waspada saat beraktivitas di laut

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Dokumentasi TribunnewsSultra
PRAKIRAAN CUACA SULTRA - Kolase foto koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie (kanan) dan potret tim SAR gabungan saat mencari nelayan yang hilang di perairan Wakatobi beberapa waktu lalu. BMKG mengimbau warga Sultra untuk waspada saat beraktivitas di laut dalam beberapa hari ke depan, karena prakiraan cuaca potensi hujan dan angin kencang. (Dok : Tribunnewssultra.com). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk waspada saat beraktivitas di laut dalam beberapa hari ke depan.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan pola angin di wilayah Sultra saat ini umumnya bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 2 hingga 15 knot.

Sementara, kecepatan angin tertinggi mencapai 20 knot atau setara 5 skala Beaufort terpantau di Teluk Bone, Laut Flores bagian selatan Buton, Perairan Wakatobi, dan Laut Banda timur Wakatobi.

Meski tinggi gelombang di perairan Sultra masih tergolong rendah, yakni 0,5 hingga 1,25 meter, masyarakat tetap diminta berhati-hati. 

“BMKG memprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan dalam tiga hari ke depan yang dapat memengaruhi jarak pandang operator kapal,” kata Faizal Habibie, Senin (10/11/2025).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Hujan November 2025 di Sulawesi Tenggara, BMKG Bagi Cara Cegah Banjir

Menurut Faizal, angin kencang berpotensi meningkat saat terbentuk awan cumulonimbus dengan kecepatan bisa mencapai 20 knot. 

Kondisi ini biasanya terjadi pada siang hingga sore hari.

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan yang hendak beraktivitas di laut, untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak memaksakan diri melaut saat cuaca buruk. 

Jarak pandang juga diperkirakan dapat menurun hingga di bawah 1 kilometer.

“Karakter anginnya muncul bersamaan dengan pembentukan awan cumulonimbus yang disertai hujan intensitas sedang hingga lebat,” tuturnya.

Baca juga: BMKG Prediksi Musim Hujan di Sulawesi Tenggara Mulai November 2025, Puncaknya April 2026

Sementara itu, Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Wahyudi, meminta nelayan untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG sebelum berangkat melaut. 

Ia juga menekankan pentingnya menggunakan kapal yang layak, membawa alat komunikasi, serta pelampung keselamatan.

“Jika cuaca tidak bersahabat, sebaiknya tunda dulu aktivitas di laut. Keselamatan jauh lebih penting,” ujarnya.

Wahyudi juga mengingatkan agar nelayan menitip pesan kepada keluarga mengenai lokasi dan perkiraan waktu kembali. 

Hal itu penting agar jika terjadi hal darurat, keluarga dapat segera menghubungi pihak berwenang untuk mempercepat proses pencarian. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved