Berita Sulawesi Tenggara
Gubernur Sulawesi Tenggara Tertibkan Perusahaan Tambang Tak Tunaikan Kewajiban, Bakal Panggil PT SCM
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), bakal menertibkan perusahaan tambang yang tidak menunaikan kewajibannya.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Padahal, kehadiran industri nikel diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Perwakilan masyarakat Routa, Ahmad, pun menyambut baik respons cepat Gubernur Sultra.
"Jadi apa langkah yang akan diambil Bapak Gubernur, itu akan kami tunggu. Ketika sudah ada respons, akan kami tanggapi," kata Ahmad.
Ia menegaskan, jika nantinya PT SCM tidak menunjukkan itikad baik dan mengabaikan aspirasi masyarakat, mereka tidak akan ragu untuk kembali melakukan aksi serupa.
"Ketika apa yang kami suarakan hari ini dan pemerintah mendukung, lalu PT SCM tidak melakukan apa yang diinginkan masyarakat, kami akan melakukan hal-hal yang sama. Karena kami bergerak demi kepentingan masyarakat daerah dan provinsi," jelasnya.
Baca juga: Diduga Rusak Ratusan Hektar Tanaman Warga di Routa Konawe, PT SCM Siap Berikan Ganti Rugi
Sebelumnya, ratusan warga yang tergabung aliansi berunjuk rasa dan menyegel kantor hingga menutup aktivitas hauling PT SCM, Sabtu (6/9/2025).
Aksi ini buntut janji pembangunan smelter nikel yang belum direalisasikan perusahaan tambang nikel tersebut.
PT SCM merupakan perusahaan tambang nikel berskala global.
Tambang SCM berlokasi di Routa, Konawe, Sulawesi Tenggara, dan beroperasi sejak tahun 2023.
PT SCM merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), yang merupakan bagian dari grup Merdeka Copper Gold Tbk.
Baca juga: Sekda Ferdinand Sapan Harap PT SCM Laporkan Kegiatan CSR kepada Pemerintah Kabupaten Konawe
Perusahaan beroperasi di sektor pertambangan nikel dengan fokus sumber daya nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dengan luas area 21.100 hektare, hasil produksinya bijih limonit dan bijih saprolit.
Limonit yang biasa disebut bijih nikel berkadar rendah adalah bijih besi yang terdiri dari campuran besi oksida-hidroksida terhidrasi dalam berbagai komposisi.
Saprolit adalah jenis bijih nikel mengandung kadar nikel tinggi yaitu sekitar 1,5-3 persen nikel, serta kandungan besi yang lebih rendah.
Melansir laman Merdeka Battery Materials (MBM), bijih limonit 77 persen dari tambang SCM digunakan untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang dapat dikonversi menjadi nikel sulfat untuk produksi bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik (EV).
Baca juga: Bapenda Konawe Sulawesi Tenggara Sebut Belum Terima BPHTB PT SCM di Routa, Ini Tanggapan Perusahaan
Investasi Sultra Tembus Rp13,6 Triliun Juni 2025, Industri Logam dan Tambang Penyumbang Terbesar |
![]() |
---|
Lowongan Kerja Tambang di Sulawesi Tenggara, Gubernur ASR Dorong SDM Lokal, Siapkan Pendidikan D4 |
![]() |
---|
Ekspor Non-Tambang di Sulawesi Tenggara Hanya 6 Persen, Wagub Sultra Hugua Beberkan Kendalanya |
![]() |
---|
Rumah Subsidi Bagi ASN dan Karyawan Tambang di Konawe, Bank BTN dan PT Sultra Land Teken Kerjasama |
![]() |
---|
Akses Jalan Hauling Perusahaan Tambang di Konawe Sulawesi Tenggara Ditutup, Tak Penuhi Kewajiban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.