Chef Arnold Resah Banyak Keracunan MBG, Soroti Eksekusi Program: Kasihan Anak, Tim Dapur, Medis
Ramai hingga viralnya kasus keracunan diduga disebabkan makanan Makan Bergizi Gratis atau MBG juga turut disoroti Chef Arnold.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
“Kami BGN tidak pernah mengeluarkan surat perjanjian antara SPPG dengan pihak penerima manfaat dengan poin seperti itu. Poin itu tidak ada (poin rahasiakan keracunan),” terang dia.
Ia menjelaskan, surat perjanjian itu bersifat koordinasi untuk distribusi dan pengawasan peralatan atau alat-alat untuk MBG.
Pihaknya tidak pernah berniat untuk membungkam masyarakat yang ingin melapor jika ada keracunan MBG.
"Jadi bukan membungkam, bukan apa, sama sekali, saya jawab, tidak ada poin itu, dan tidak dilakukan oleh BGN," imbuh dia.
Dari catatan BGN, kasus keracunan MBG selama 9 bulan ini ada sekitar 4.711 kasus dengan jumlah porsi MBG yang dibuat dan disebarkan sekitar 1 miliar porsi.
Program MBG sendiri diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang menargetkan 82,9 penerima mulai dari siswa SD – SMU atau sederajat.
Program ini bertujuan untuk memastikan anak Indonesia memiliki gizi yang cukup dan seimbang sebagai pondasi penting bagi tumbuh kembang anak.
Presiden Panggil Mitra BMG
Presiden Prabowo Subianto berencana mengumpulkan seluruh mitra MBG usai lawatan dari New York, Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk memastikan program MBG dapat terlaksana sebaik-baiknya.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, usai mengunjungi korban keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat. Pasca keracunan MBG, Dadan menyetop Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi menu MBG di wilayah itu.
Dadan mengatakan Presiden berencana mengumpulkan seluruh mitra MBG untuk memastikan program MBG dapat terlaksana sebaik-baiknya.(*)
(Banjarmasinspost.co.id/Kristin Juli Saputri)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.