Tribun UMKM

Kisah Asri Pemilik Anoa Coffee Konawe Selatan, Perjalanan dari Kebun hingga ke Kedai Kopi

Anoa Coffee merupakan brand kopi lokal Tolaki yang diproduksi di Desa Amotowo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
ASRI PEMILIK ANOA COFFEE - Asri, pemilik Anoa Coffee yang merupakan brand kopi lokal Tolaki diproduksi di Desa Amotowo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Anoa Coffee merupakan brand kopi lokal Tolaki yang diproduksi di Desa Amotowo, Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berjarak 36 kilometer atau sekira 57 menit dari Kawasan Eks MTQ Kendari, Jalan Tebaununggu, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.

Pemiliknya bernama Asri, pernah bekerja disalah satu perusahaan tambang di Sultra, tetapi memutuskan banting setir ke industri perkebunan kopi pada 2017 silam.

Keputusannya tersebut bukan sekadar membangun bisnis pribadi, melainkan ingin memberdayakan petani-petani lokal di wilayah tempat tinggalnya.

Asri mulai mengajak warga membentuk kelompok-kelompok tani, lalu membina mereka dari proses paling dasar yakni pembudidayaan kopi hingga pascapanen.

Baca juga: Cerita Nurul Izha Soal Tantangan Membuka Usaha Kedai Bang Hilmy di Kendari Sulawesi Tenggara

Menurutnya, kopi adalah bisnis paling menjanjikan sebab setiap rumah biasanya memiliki persediaan kopi untuk diseduh.

Untuk lahan seluas satu hektare, petani bisa menanam 1.400 pohon kopi dengan produksi mencapai 750 kilogram sampai 1,5 ton dalam sekali panen per tahun.

"Panen pertama sekitar 750 kilogram, tapi setiap tahun, setiap kali panen, produksi naik terus bisa 1-1,5 ton dalam satu hektare," kata Asri kepada TribunnewsSultra.com.

Delapan tahun sudah Anoa Coffee berdiri, aroma khas kopi tolaki ini telah dikenal luas tak hanya di Sulawesi Tenggara tetapi juga sudah menembus pasar global.

Produk kopi milik Asri tersebut bisa ditemukan disejumlah kedai kopi di Kota Kendari, perkantoran pemerintah daerah, bahkan di rumah para pencinta kopi.

Baca juga: Kedai Ratu Alam Warung Kopi Nuansa Tradisional di Kota Kendari, Bikin Pengunjung Serasa Nostalgia

Selain Kabupaten Konsel dan Kota Kendari, brand Anoa Coffee juga dikirim ke Kabupaten Buton, Kota Baubau, Kabupaten Kolaka, Jakarta, serta Surabaya.

"Ada juga yang rebranding, beli tanpa kemasan, jadi nanti mereka yang bikin kemasan dan brand sendiri," ujar dia.

Sementara untuk pemasaran ke luar negeri, meski belum menggunakan nama perusahaan sendiri tetapi kopi miliknya sudah sampai hingga ke Jepang dan Glasgow Skotlandia.

"Kalau Bank Indonesia (BI) kirim sampel untuk memasarkan keluar (negeri) itu sering, tahun kemarin juga BI mempertemukan kami dengan buyer asal Malaysia," jelas Asri.

Meski demikian, tantangan terbesar yang dihadapi petani kopi terutama di daerahnya saat ini adalah minimnya ilmu pengetahuan.

Baca juga: Kedai Kebun Salak Poasia Kendari Sulawesi Tenggara, Tempat Nongkrong Bernuansa Tradisional dan Alami

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved