Tribun UMKM
Ubah Barang Bekas Jadi Tabungan Emas di Bank Sampah Alfaidzin Kendari, Cara Dirikan hingga Bermitra
Bank Sampah Alfaidzin Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengubah barang bekas menjadi tabungan emas.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Barang bekas tak selamanya menjadi limbah tidak berguna.
Bank Sampah Alfaidzin Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) justru bisa mengubahnya menjadi tabungan emas.
Bank sampah ini bertempat di Jalan Pattimura, Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Berjarak enam kilometer dari Kantor Balai Kota Kendari, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Lokasinya dapat ditempuh menggunakan motor ataupun mobil dengan waktu sekira 13 menit.
Baca juga: Bank Sampah di Pesisir Kendari Bertambah Jadi 3 Unit, Sampah Plastik Dihargai Mulai Rp1.500 per Kilo
Bank Sampah Alfaidzin berdiri sejak 2013 dan semakin berkembang setelah menjejaki kerja sama dengan PT Pegadaian pada 2018.
Ketua Bank Sampah, Hj Yummi mengatakan, terdapat sekitar 100 warga yang menukarkan sampah.
Namun dari total tersebut, yang tercatat sebagai nasabah aktif Bank Sampah Alfaidzin hanyalah 70 orang.
Ke-60 orang di antaranya memilih tabungan emas dari hasil penukaran sampah dan 10 orang lainnya memilih uang tunai.
Tabungan emas tertinggi nasabah Bank Sampah Alfaidzin saat ini mencapai sembilan gram.
Baca juga: Sosok Nurfajeri Isnawati Pelopor Urban Farming & Bank Sampah di Kendari Sulawesi Tenggara Sejak 2017
Adapun jenis sampah yang bisa dikonversi menjadi emas maupun rupiah antara lain plastik, kaleng, kardus, kertas, dan koran.
Harganya bervariasi dan fluktuatif menyesuaikan harga lapak, tempat Hj Yummi menjual pilahan sampahnya.
"Harganya bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari Rp1.000-Rp5.000 per kilogram," kata dia kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (28/9/2025).
Dalam sebulan, Bank Sampah Alfaidzin di Kecamatan Puuwatu ini bisa mengumpulkan sampah hingga satu ton.
Nasabah dapat membuka rekening tabungan emas jika saldo hasil konversi sampah telah mencapai minimal Rp50 ribu.
Baca juga: Bank Sampah Kodya Kendari Sultra Ajak Masyarakat Ubah Sampah Jadi Uang, 15 Jenis Sampah yang Dibeli
Awal Mula Bank Sampah Alfaidzin
Hj Yummi bekerja sebagai tenaga pendidik disalah satu sekolah menengah pertama di Kota Kendari.
Berawal dari mengikuti pelatihan pengolahan sampah, wanita paruh baya berusia 57 tahun ini mulai terinspirasi membentuk bank sampah.
"Melihat kondisi sampah di sekitar sekolah banyak sekali, berhamburan, di situ kami melihat peluang," ujar dia.
Namun pada 2013 tersebut, dia bersama beberapa rekannya masih mengelola sampah dengan cara mendaur ulang.
Baca juga: Pola Hidup Sehat & Bersih Ditanamkan ke Siswa Kendari, Bantu Ekonomi Lewat Bank Sampah Kejar Tuntas
Mereka membuat kerajinan tangan berupa tempat gelas hingga hiasan bunga dari barang-barang bekas.
"Setelah sekian lama, akhirnya muncullah ide untuk mendirikan Bank Sampah Alfaidzin ini," sebutnya.
Cara mendirikannya relatif mudah yakni membentuk kepengurusaan dan mengurus surat keputusan (SK) dari kelurahan, kecamatan, serta DLHK Kota Kendari.
Menurut Hj Yummi, mengelola bank sampah kini bukan lagi sekadar pekerjaan sampingan bagi dia dan kesembilan anggotanya.
Selain menghasilkan pendapatan, kegiatan tersebut juga dinilai mampu mengurangi timbunan sampah di wilayahnya.
Baca juga: Masyarakat Pesisir di Kota Kendari Mandiri dengan Bank Sampah, Naturevolution Berikan Edukasi
Olehnya itu dia berharap, masyarakat tak lagi melihat sampah sebagai limbah tidak berharga melainkan suatu keberkahan.
Sebab, di balik sampah yang dianggap kotor ini memiliki nilai ekonomi apabila dikelola dengan baik.
"Mari kita menghargai sampah dengan cara memilahnya kemudian kita bawa ke bank sampah. Bank sampah tidak hanya memberi rupiah tapi juga berupa emas," tuturnya.
Cara Bermitra dengan PT Pegadaian
PT Pegadaian memiliki program bernama The Gade Clean and Gold sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Baca juga: Kampus Mandala Waluya Target Bangun Bank Sampah Demi Kelola Lingkungan Hidup
Program tersebut bertujuan untuk mengelola sampah dengan mengubahnya menjadi tabungan emas.
Kepala Cabang PT Pegadaian Mandonga Kota Kendari, Mawar menjelaskan, langkah-langkah bank sampah yang ingin bermitra dengan Pegadaian.
Pertama, mencari kantor Pegadaian terdekat dari lokasi bank sampah yang dikelola untuk mengajukan kerja sama.
"Ini untuk memudahkan pengelola bank sampah berkoordinasi dengan kami," ujarnya, Selasa (30/9/2025).
Selanjutnya, menyiapkan dokumen berupa salinan SK bank sampah dan salinan KTP pengurus.
Baca juga: Tanggapi Permintaan Gubernur Sultra, DLHK Kendari Siap Bangun 5 Bank Sampah di Sekitar Teluk Kendari
Seluruh berkas lalu diantar ke Pegadaian. Nantinya permohonan tersebut akan diteruskan ke kantor wilayah untuk diverifikasi.
Sebagai bentuk dukungan, setiap bank sampah binaan Pegadaian akan mendapatkan fasilitas motor viar untuk membantu penjemputan sampah. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
| Kendari Food Festival 2025 Libatkan 40 UMKM, Transaksi Ditarget Tembus Rp1 Miliar |
|
|---|
| Harga Barang Bekas di Kendari Sulawesi Tenggara, Sepatu RB Paling Murah Rp250 Ribu, Baju Rp50 Ribu |
|
|---|
| Kalla Toyota Gelar Gebyar Merdeka, Beli Mobil Bekas di Toyota Trust Menangkan Motor Keeway |
|
|---|
| Penjualan Mobil Bekas di Kendari Sulawesi Tenggara selama Ramadan 2022 Mengalami Penurunan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Ubah-Barang-Bekas-Jadi-Tabungan-Emas-di-Bank-Sampah-Alfaidzin-Kendari-Cara-Dirikan-hingga-Bermitra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.