Berita Kendari
Harga Barang Bekas di Kendari Sulawesi Tenggara, Sepatu RB Paling Murah Rp250 Ribu, Baju Rp50 Ribu
Minat masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terhadap barang bekas seperti baju, celana hingga sepatu membuat harganya melambung tinggi.
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Minat masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terhadap barang bekas seperti baju, celana hingga sepatu membuat harganya melambung tinggi.
Misalnya, ketika berkunjung ke salah satu lokasi penjualan RB di Jl Bypass Kota Kendari, Provinsi Sultra, harga sepatu bekas paling murah dibanderol Rp250 ribu.
"Kalau di sini paling murah sepatu Rp250 ribu," tutur salah satu penjual barang bekas saat dijumpai TribunnewsSultra.com, Kamis (19/1/2023)
Katanya, selain kondisi sepatu yang menjadi faktor pertimbangan, merk juga menjadi alasan harga sepatu bekas tersebut mahal.
"Karena kalau harga asli dari sepatu yang kita jual tersebut kisaran harganya bisa jutaan per pasang," tuturnya.
Baca juga: Indihome Hadirkan Paket Internet Murah, Telkom Jangkau Masyarakat Sulawesi Tenggara Lebih Luas
Menurutnya, meski harga paling murah ditempatnya yakni Rp250 ribu, tetapi pembeli tetap ramai datang.
"Iya, karena yang datang belanja barang-barang bekas begini rata-rata orang yang tahu brand," tuturnya.
Ia mengakui selama dua tahun ini peminat barang bekas di Kota Kendari makin tinggi, sehingga nilai jual barangnya juga makin tinggi.
"Hanya kemarin sempat turun karena pandemi, tapi sekarang alhamdulillah mulai banyak yang beli lagi," tuturnya.
Untuk baju bekas, harga paling murah yang ditawarkan yakni Rp50 ribu dan paling mahal yakni Rp150 ribu.
Baca juga: Harga Ayam Potong di Kendari Sulawesi Tenggara Melonjak Naik, Kini Dibanderol Rp80 Ribu per Ekor
Sementara itu, salah seorang pembeli dari Anduonohu, Aldian mengaku sangat hobi berburu barang bekas.
"Karena selain murah, kualitasnya bagus, misalnya baju-baju bermerk di sini itu kalau kita jago menawar bisa kita beli sampai Rp70 ribu," tuturnya.
Hanya saja, Aldian mengakui harga barang bekas yang ditawarkan hari ini jauh lebih mahal dibanding beberapa tahun yang lalu.
"Karena dulu pedagang tidak tahu merk, mereka lihatnya kondisi baju, jadi mereka jual sembarang saja biasa Rp10 ribu satu lembar, sekarang mereka tahu merk jadi tidak kaya dulu lagi," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.