Perspektif

PERSPEKTIF: Untuk Mereka yang Duduk Manis di Atas Sana

Masalah yang tidak diselesaikan sejak akar hanya akan terus membesar dan pada akhirnya meledak.

Istimewa
WASEKJEN BPP HIPMI - Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Wasekjen BPP HIPMI), Sucianti Suaib Saenong. (Istimewa) 

“Ketika rakyat lapar akan mudah marah, akibatnya kerusuhan dan penjarahan akan muncul karena ketimpangan sosial yang terlalu besar.”

Namun, apa yang dilakukan wakil rakyat?

Baca juga: OPINI Ergonomi dan Postur Tubuh: Perspektif Etik Dalam Mencegah Cedera di Lingkungan Tambang

Bukannya hadir dan menenangkan, malah pamer kemewahan, berjoget ria, mempertontonkan drama, kabur keluar negeri, dan melupakan penderitaan rakyat.

Jika persoalan di akar tidak diselesaikan, eskalasi masalah akan terus meningkat hingga mencapai puncak.

Saat rakyat turun ke jalan, media dibungkam.

Live di TikTok dan YouTube dibatasi.

Namun ketika ada pembakaran, barulah diberitakan.

Baca juga: OPINI: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Tinjauan Dalam Perspektif Kerjasama Internasional

Kebijakan seperti ini hanya membuat rakyat semakin marah.

Yang diinginkan rakyat sederhana, merasakan kehadiran pemerintah.

Tidak ada bedanya rakyat jelata, aparat, wakil rakyat, menteri, bupati, atau gubernur, kita semua satu warna merah putih.

Yang membedakan hanyalah tugas.

Seharusnya kita saling melengkapi, membangun Indonesia bersama.

Baca juga: PERSPEKTIF: Refleksi Eksistensi Bank Sultra pada HUT ke-56

Berhentilah merasa diri istimewa.

Kerjakan tugas masing-masing demi kesejahteraan rakyat.

Sebab jika rakyat makmur, negara pun akan makmur. (*)

(TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved