OPINI
OPINI Ergonomi dan Postur Tubuh: Perspektif Etik Dalam Mencegah Cedera di Lingkungan Tambang
Salah satu aspek penting dalam mencegah cedera adalah penerapan ergonomi yang baik dan postur tubuh yang benar selama bekerja.
Oleh : Muhammad Rustam HN
Mahasiswa Program Studi Doktoral (S3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pekerjaan di sektor pertambangan melibatkan kondisi kerja yang keras, sering kali dengan risiko yang signifikan terhadap kesehatan pekerja. Salah satu aspek penting dalam mencegah cedera adalah penerapan ergonomi yang baik dan postur tubuh yang benar selama bekerja.
Ergonomi tidak hanya berkaitan dengan kenyamanan dan efisiensi kerja, tetapi juga dengan pencegahan cedera, khususnya di lingkungan yang penuh dengan aktivitas fisik berat, seperti di tambang.
Artikel ini membahas penerapan ergonomi dan postur tubuh dalam lingkungan tambang dari sudut pandang etika kesehatan, serta tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kesehatan pekerja.
Ergonomi adalah ilmu yang bertujuan untuk menyesuaikan pekerjaan dan lingkungan kerja dengan kemampuan fisik dan mental manusia, guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko cedera. Dalam industri tambang, pekerjaan fisik berat seperti mengangkat beban, bekerja dalam posisi yang tidak nyaman, atau mengoperasikan mesin berat dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kesehatan pekerja jika ergonomi tidak diperhatikan.
Postur tubuh yang salah, seperti membungkuk saat mengangkat beban, bekerja dalam posisi membungkuk atau duduk terlalu lama, dapat memicu cedera muskuloskeletal, seperti nyeri punggung, cedera bahu, dan cedera sendi. Pengabaian terhadap prinsip-prinsip ergonomi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan pekerja tambang, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Baca juga: OPINI Dilema Kesehatan Mental Ibu Pasca Persalinan: Antara ASI, Bayi dan Harmonisasi Keluarga
Dari perspektif etik kesehatan, perusahaan memiliki tanggung jawab moral yang kuat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja. Tanggung jawab ini mencakup penerapan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko cedera akibat postur tubuh yang salah dan lingkungan kerja yang tidak ergonomis. Beberapa prinsip etika kesehatan yang relevan meliputi:
- Prinsip Beneficence (Berbuat Baik): Perusahaan berkewajiban untuk memastikan bahwa semua pekerja mendapatkan manfaat dari lingkungan kerja yang aman dan mendukung kesehatan jangka panjang. Ergonomi yang baik adalah bentuk perlindungan yang proaktif untuk menjaga kesehatan fisik pekerja tambang.
- Prinsip Non-maleficence (Tidak Membahayakan): Perusahaan harus menghindari segala bentuk kebijakan atau lingkungan kerja yang membahayakan kesehatan pekerja. Pengabaian terhadap ergonomi di tambang dapat dianggap sebagai tindakan yang membahayakan pekerja, yang bertentangan dengan prinsip ini.
- Prinsip Justice (Keadilan): Keadilan dalam lingkungan kerja berarti setiap pekerja memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan yang memadai. Ini mencakup upaya perusahaan untuk menciptakan kondisi kerja yang adil, termasuk memberikan fasilitas yang sesuai dengan prinsip ergonomi untuk semua pekerja, tanpa diskriminasi.
Dampak pengabadian ergonomic terhadap kesehatan pekerja tambang, kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh postur tubuh yang salah dan kondisi kerja yang tidak ergonomis sering kali berujung pada cedera serius. Cedera yang umum dialami oleh pekerja tambang meliputi:
Baca juga: OPINI: Asa Kehidupan, Selamat Datang Oktober
- Gangguan Muskuloskeletal: Cedera ini melibatkan nyeri atau gangguan pada otot, tulang, dan sendi. Sering kali disebabkan oleh angkat beban yang berulang tanpa posisi tubuh yang benar atau penggunaan alat yang tidak ergonomis.
- Cedera Punggung: Posisi tubuh yang salah saat mengangkat beban berat atau bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang. Cedera ini dapat menyebabkan sakit berkepanjangan dan bahkan mengganggu produktivitas pekerja.
- Cedera pada Sendi dan Ligamen: Aktivitas fisik berat yang dilakukan dengan postur tubuh yang salah dapat merusak sendi atau ligamen, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan cacat fisik permanen.
Untuk mencegah cedera di tempat kerja tambang, pendekatan etika yang holistik diperlukan dalam penerapan ergonomi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh perusahaan tambang antara lain:
Desain Ulang Lingkungan Kerja : Merancang lingkungan kerja tambang agar sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi merupakan langkah awal yang sangat penting. Perusahaan harus menyediakan alat yang memadai untuk mengurangi kebutuhan pekerja mengangkat beban secara manual, seperti penggunaan mesin pengangkut beban. Selain itu, ruang kerja harus dirancang agar memungkinkan pekerja bergerak dan bekerja dalam posisi yang aman dan nyaman.
Baca juga: OPINI: Alat Kontrasepsi Bagi Remaja, Antara Kespro dan Zinah
Pelatihan Ergonomi : Perusahaan tambang harus memberikan pelatihan khusus tentang postur tubuh yang benar dan prinsip-prinsip ergonomi kepada pekerja. Pelatihan ini harus mencakup cara-cara yang aman dalam mengangkat beban, pentingnya istirahat teratur untuk mengurangi ketegangan otot, serta cara menggunakan alat-alat yang ergonomis. Pengetahuan ini penting untuk mencegah kecelakaan kerja yang sering kali terjadi akibat ketidaktahuan pekerja tentang postur tubuh yang benar.
Penilaian Ergonomis Berkala : Ergonomi tidak bersifat statis; ia perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa standar ergonomi yang diterapkan terus relevan dan efektif. Perusahaan harus secara rutin mengevaluasi kondisi ergonomi di lapangan dan mengambil langkah-langkah korektif jika diperlukan. Penilaian ini meliputi observasi langsung di tempat kerja, wawancara dengan pekerja, serta pemeriksaan kondisi fisik pekerja.
Penerapan Teknologi Ergonomis : Perkembangan teknologi memungkinkan perusahaan tambang untuk menerapkan alat-alat yang lebih ergonomis dan aman bagi pekerja. Misalnya, penggunaan exoskeleton yang dapat membantu pekerja mengangkat beban berat dengan postur tubuh yang benar atau perangkat wearable yang dapat memonitor postur tubuh dan memberi peringatan jika pekerja berada dalam posisi yang berpotensi membahayakan kesehatan mereka.
Pengabaian terhadap ergonomi di lingkungan tambang tidak hanya merugikan kesehatan pekerja, tetapi juga membawa konsekuensi etis dan legal bagi perusahaan. Secara etis, perusahaan yang tidak memberikan perhatian cukup pada ergonomi dapat dianggap melanggar tanggung jawab moralnya terhadap kesejahteraan pekerja. Pengabaian ini juga dapat menimbulkan risiko hukum, karena banyak negara memiliki regulasi ketat terkait keselamatan kerja yang mencakup standar ergonomi.
Baca juga: OPINI: Mengapa Penerapan GMP Penting Bagi Industri Makanan dan Minuman?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.