Berita Baubau

Bawa Tari Kalegoa, Wa Ina dan Lulu Alu, Yayasan Kesenian Asal Baubau Jadi Penari Terbaik di Thailand

Tampil di Pearl High season Festival 2025 Thailand, Yayasan Kesenian La Ode Umuri Bolu asal Baubau Sulawesi Tenggara dapat penghargaan penari terbaik

Yayasan Kesenian La Ode Umuri Bolu
YAYASAN KESENIAN BAUBAU - Yayasan Kesenian La Ode Umuri Bolu saat menerima penghargaan penari dan kostum terbaik di Pearl High season Festival 2025 di Thailand, Jumat (7/11/2025). Pada festival tersebut, yayawan kesenian asal Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara terserbut menampilkan 3 tarian yakni tarian Kalegoa, Wa Ina dan Lulu Alu. 

Kata dia, kegiatan selama di Bangkok cukup padat sehingga harus menyesuaikan antara waktu latihan, istirahat dan persiapan tampil.

“Di hari pertama, kami menyiapkan penampilan sejak subuh karena jarak hotel dan lokasi tampil cukup jauh,” tambahnya.

Tanggal 5 November 2025 merupakan penampilan hari pertama mereka yang berlangsung di Lopburi College of Dramatic Arts dengan urutan penampilan terakhir.

Nini bercerita, memang terdapat beberapa kendala yang terjadi seperti sound yang tidak kedengaran jelas oleh para penari.

“Namun Alhamdulillah masih bisa tampil memuaskan,” jelasnya.

Hari ke dua, tim sulit mendapatkan waktu latihan karena jadwal yang padat.

Baca juga: Angka Konsumsi Ikan di Sultra Capai 43,38 Kilogram per Kapita, Gubernur ASR Dorong Budaya Makan Ikan

Namun pertunjukan yang digelar di Angthong College of Dramatic Arts dengan menampilkan tari Wa Ina mendapat tepuk tangan yang meriah.

“Bahkan pas turun panggung semua langsung teriak Indonesia, Indonesia, Indonesia,” ujarnya sambil menirukan reaksi penonton.

Tari Wa Ina ditampilkan tiga terakhir malam itu, seluruh penari dapat menampilkannya dengan baik serta didukung oleh suara penyanyi yang disiapkan sendiri.

Nini mengungkapkan masih teringat jelas raut kagum master of ceremony yang saat bertugas usai menonton tari Wa Ina.

Malam terakhir digelar di Pattaya, sekaligus penampilan tari terakhir mereka.

Mereka membawakan tari Kalegoa serta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kembali tari Wa Ina.

Nini mengungkapkan saat pengumuman perasaannya berkecambuk. 

Baca juga: Bedah Buku Sejarah dan Budaya Buton dalam Diaspora Nusantara, Disperpusip Kenalkan Etnis Sultra

Ia duduk bersama kelompok tari dari berbagai negara, itu menjadi malam terakhir berjumpa.

“Ketika nama Indonesia disebut kami sangat bahagia dan bangga, kerja keras kami selama 5 bulan terbayarkan,” jelasnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved