Berita Baubau
Bumikan Kabanti, Komunitas Budaya di Baubau Bakal Tampilkan di Benteng Keraton Buton, Bus, dan Kapal
Sejumlah komunitas budaya di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mentas di Benteng Keraton Buton, dalam bus hingga kapal.
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Sejumlah komunitas budaya di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mentas di Benteng Keraton Buton, dalam bus hingga kapal.
Agenda pementasan tersebut akan berlangsung pada Jumat (13/6/2025) mendatang.
Pertunjukan seni bertajuk Banti to Akoro dengan tema “Jangan Mi Diri Ta yang Penting untuk Semua Orang" ini juga akan menghadirkan 500 peserta pawai padamara.
Kegiatan digagas Chendy Ariawan Latief bersama Teater Sora tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari dengan empat wilayah berbeda di Kota Baubau.
Dikemas dalam bentuk festival, pertunjukan ini tidak hanya menghadirkan pembacaan kabanti di Benteng Keraton Buton, tetapi sejumlah pertunjukan di bus dan kapal.
Baca juga: Cerita Mahasiswa KKN UHO Hadapi Tantangan Bimbing Anak Bangkali Barat Muna Gali Potensi Lewat Seni
Pertunjukan ini merupakan bagian dari program Penciptaan Karya Kreatif Inovatif (PKKI) Dana Indonesiana 2025, yang mendukung inisiatif pelestarian budaya melalui penciptaan seni pertunjukan berbasis komunitas dan tradisi lokal.
Sutradara Banti to Akoro, Chendy Ariswan Latief mengatakan rangkaian pertunjukan berlangsung selama tiga hari yakni 13-15 Juni 2025.
“Pertunjukan hari pertama itu dimulai malam hari usai Salat Isya, di Benteng keraton Buton yang akan menjadi simbol kekuasaan dan pusat spiritual, tempat kabanti dahulu diambil dan ditulis oleh elit dan pemuka agama."
"Pertunjukan dimulai dari Masjid Agung hingga Gerbang Lawana Lanto, menggambarkan turunnya pesan dari ruang transenden menuju masyarakat,” jelasnya, Minggu (8/6/2025).
Kata dia, pertunjukan site pertama menampilkan pembacaan kabanti, tari mangaru, rebana maludu yang sudah jarang didengar, artistik buah nanas sebesar tiga meter, pawai bersama 500 padamara/pelita yang akan mengelilingi benteng serta lainnya.
Baca juga: Keseruan Murid Taman Kanak-Kanak Ikut Lomba Olahraga dan Seni di Baubau Sulawesi Tenggara
“Hari kedua pertunjukan di bus dan kapal. Di mana pertunjukan kapal akan menampilkan dialog dan interaksi antarpenumpang dengan masalah sosial yang berkembanng saat ini. Bus menjadi simbol dari perubahan, konflik, dan kesadaran masyarakat modern,” bebernya.
Sementara pertunjukan kapal akan menampilkan kabanti pelayaran dan diaspora, kapal menjadi metafora sekaligus ruang mempertanyakan kembali identitas kebutonan dalam pusaran kolonialisme.
“Pertunjukan di kapal akan berlangsung di Pesisir Kota Baubau. Bentuknya peserta akan diajak melihat Kota Baubau dari perspektif pesisir dengan menaiki kapal, pekabanti, aksi bersih-bersih di Kotamara, serta lainnya akan disajikan pada pertunjukan di site ini,” jelasnya.
Sementara, pertunjukan hari ketiga meliputi menampilkan kabanti yang telah melebur dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Adapun pertunjukan tersebut akan dilaksanakan di Sumur Umum yang dianggap sebagai lokasi bertemu serta flashback kenangan masyarakat.
Baca juga: Rangkaian Kegiatan HUT ke-194 Kota Kendari Sultra Dipusatkan di Pantai Nambo, Bakal Ada Lomba Seni
Mengenal Tradisi Mansa'a di Wakatobi Sulawesi Tenggara, Pertunjukan Seni Bela Diri Setelah Idulfitri |
![]() |
---|
Dokter Gigi Sulawesi Tenggara Unjuk Bakat Seni Bernyanyi Rayakan HUT PDGI ke-75 di Kota Kendari |
![]() |
---|
Pentas Akbar Jadi Cara Mahasiswa Sastra Indonesia UHO Kendari Sultra Lestarikan Seni dan Budaya |
![]() |
---|
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UHO Kendari Kenalkan Budaya Lokal Sulawesi Tenggara Melalui Pentas Seni |
![]() |
---|
Daftar Pemenang Duta Seni dan Qasidah LASQI Sulawesi Tenggara 2024, Kolaka Utara Juara Umum I |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.