TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tanggapan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari terkait hilangnya ratusan ampul obat bius jenis fentanyl yang mengandung narkotika.
Insiden yang mencurigakan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait sistem keamanan rumah sakit tersebut.
Dirut RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengatakan kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi, terutama di rumah sakit yang dipimpinnya.
Ia menjelaskan hilangnya obat-obatan tersebut terjadi saat libur Hari Raya Idulfitri dan kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Kendari.
"Kami yakin obat bius yang hilang ini tidak mungkin dijual kembali, karena harganya tidak terlalu tinggi, berkisar antara Rp20 hingga Rp30 ribu di RSUD."
Baca juga: Terekam CCTV, Maling Obat di RSUD Kendari dan RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Sama, Kerugian
"Jika dijual di luar, harganya bahkan lebih rendah, sekitar Rp10 ribu," katanya kepada TribunnewsSultra.com, saat dikonfirmasi pada Rabu (9/4/2025).
dr Sukirman menilai pelaku tidak akan berani memperjualbelikan obat tersebut secara ilegal, mengingat ketatnya pengawasan terhadap peredaran obat-obatan jenis ini.
Siapa pun yang berani menjual atau membeli secara tidak sah dapat langsung ditangkap oleh pihak berwajib.
"Selain itu, hilangnya ratusan obat di RSUD Kota Kendari ini juga merupakan kelalaian dari pihak keamanan atau security yang merupakan pihak ketiga yang kami kontrak," ujarnya.
Karena kelalaian tersebut, pihak RSUD Kota Kendari telah memberikan sanksi kepada perusahaan keamanan yang bersangkutan.
Baca juga: RSUD Bahteramas Sultra Pastikan Insiden Pencurian Obat Tak Ganggu Pelayanan, Sebut Masih Punya Stok
dr Sukirman menyebut telah menuntut pertanggungjawaban penuh atas kerugian yang dialami rumah sakit.
Bahkan, pihaknya tidak akan ragu untuk memutus kontrak kerja sama jika pihak keamanan tidak dapat mengganti seluruh kerugian.
"Walaupun jumlahnya mungkin dianggap tidak seberapa, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab, pihak manajemen keamanan akan mengganti kerugian tersebut," katanya.
Sukirman berharap agar polisi dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku di balik hilangnya obat bius ini.
Mengingat fentanyl merupakan kebutuhan medis yang penting di RSUD, pihaknya berjanji akan segera mengadakan kembali obat tersebut sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Baca juga: Kronologi Hilangnya 490 Ampul Obat Golongan Narkotika Milik RSUD Kota Kendari Sulawesi Tenggara