Obat Dicuri di RSUD Bahteramas Sultra

Wagub Sultra Duga Ada Orang Dalam Terlibat Kasus Pencurian Obat Golongan Narkotika RSUD Bahteramas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAKIL GUBERNUR SULTRA : Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua saat diwawancara awak media di ruangannya, Selasa (8/4/2025). Ia menyebut akan segera memanggil direktur RSUD Bahteramas dan Dinas terkait untuk menjelaskan peristiwa pencurian obat-obatan golongan Narkotika di RSUD Bahteramas.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, menyoroti kasus pencurian ribuan ampul obat golongan narkotika di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas.

Obat yang dicuri diketahui adalah Fentanyl merek Fertanex sebanyak 1.460 ampul.

Hugua mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra sangat menyayangkan aksi pencurian yang terjadi di rumah sakit rujukan utama tersebut.

Terlebih lagi, obat ini termasuk jenis yang tidak bisa disebarkan secara sembarangan karena dapat membahayakan jika digunakan tidak sesuai dengan peruntukkannya.

“Ini adalah aksi pencurian. Tidak ada yang merencanakan, tetapi kasus ini pasti sudah dilaporkan kepada pihak berwajib,” kata Hugua saat ditemui di ruangannya, Selasa (8/4/2025).

Hugua menyampaikan dirinya akan segera melakukan peninjauan langsung ke lapangan, serta memanggil Direktur RSUD Bahteramas dan Kepala Dinas Kesehatan Sultra untuk meminta penjelasan.

“Saya akan tanya, kenapa lapisan-lapisan pengaman bisa jebol, kenapa hanya obat itu yang diambil,” tuturnya.

Baca juga: Kronologi Ribuan Ampul Obat Bius Golongan Narkotika RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Raib Dicuri

Ia menyebut, hilangnya obat tersebut kemungkinan atau disinyalir melibatkan oknum dari internal rumah sakit. 

Sebab menurutnya, jika pelaku berasal dari luar, tidak mungkin mengetahui lokasi penyimpanan obat tersebut.

Namun demikian, ia berharap tidak ada keterlibatan orang dalam di kasus ini.

“Daripada saya bilang orang luar, bisa jadi orang dalam. Tapi tentu saja itu kewenangan aparat penegak hukum untuk membuktikan. Kami hanya bisa menduga-duga,” ucap Hugua.

Hugua juga mengungkapkan hingga saat ini dirinya belum menerima laporan resmi dari pihak rumah sakit maupun dinas terkait, dan baru mengetahui kasus ini dari media sosial.

“Mungkin karena ini juga baru hari pertama masuk setelah cuti bersama, jadi belum ada laporan formal ke saya,” tambahnya.

Namun, kata Hugua, jika terbukti ada keterlibatan ASN atau pihak internal rumah sakit, maka sanksi tegas akan dijatuhkan sesuai dengan aturan kedisiplinan pegawai negeri sipil.

Baca juga: Ribuan Ampul Obat Bius Golongan Narkotika RSUD Bahteramas Sultra Dicuri, Ciri-ciri Pelaku Terungkap

Untuk diketahui, kasus pencurian obat golongan narkotika di RSUD Bahteramas ini telah terjadi sebanyak tiga kali, dengan pelaku yang diduga memiliki ciri-ciri serupa.

Halaman
12