Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Komitmen Nunuk Suryani Tingkatkan Kualitas Guru di Indonesia Lewat Program Prioritas Ditjen GTK

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Prof Dr Nunuk Suryani saat diwawancarai di Kantor TribunnewsSultra.com, Jalan Ali Malaka, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (20/8/2024).

Jadi Dirjen GTK itu satu unit utama eselon I, di bawahnya itu ada enam eselon II yang membantu untuk pengelolaannya.

Seperti ada Direktorat Guru PAUD itu yang ngurusin guru PAUD se-Indonesia, Direktorat Guru Dikdas itu untuk SD SMP, Direktorat Guru PAUD Dikmendiksus untuk menengah dan pendidikan khusus.

Kemudian ada Direktorat PPG untuk penyiapan guru, dan ada Direktorat KSPSTK; Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan itu untuk sertifikasi kepala sekolahnya.

Nah di administrasinya itu ada Sekretariat Ditjen GTK yang dipimpin oleh seorang SES Ditjen GTK. 

Nah, untuk bisa menyentuh sampai ke hulu, sampai ke setiap provinsi, kabupaten/kota kita punya Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di 33 provinsi di Indonesia plus yang akan datang di DKI.

Jadi dengan kita berkolaborasi mulai dari pusat hingga ke UPT-UPT, maka kita bisa mengelola dengan baik guru-guru di manapun berada tanpa ada yang tertinggal.

Baca juga: Ini Manfaat Ikut Program PPG, Nunuk Suryani Sebut Komitmen Tuntaskan Sertifikasi 1,6 Juta Guru

Saya mengkoordinasikan dan melakukan kolaborasi dengan baik dengan semua UPT, dan juga yang paling penting kolaborasi bukan hanya internal, tapi juga kolaborasi eksternal dengan pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan di daerah masing-masing.

Misalnya kalau di Sultra ini dengan Provinsi Sultra, dengan kabupaten/kota yang ada di Sultra ini kita menjalin kolaborasi yang baik.

Kolaborasi dan koordinasi, tanpa itu kita tidak akan bisa menyentuh angka 4 juta guru tadi.

Karena visinya GTK itu ada tiga, yang pertama bagaimana membuat profesi guru membanggakan, mulia. Setiap guru bangga dengan profesinya, sejahtera, bangga, dan mulia. 

Kedua bagaimana bisa menjadi guru sebagai agen transformasi, karena guru adalah ujung tombak pendidikan kita, guru lah eksekutor utama semua program kebijakan yang kita lakukan.

Jika guru tidak bisa menjadi agen transformasi, maka transformasi yang kita buat dari pusat ini tidak akan sampai dengan baik.

Yang ketiga, bagaimana di setiap daerah itu ada ekosistem belajar di setiap provinsi yang berdaya dan saling menguatkan.

Baca juga: Keunggulan Platform Merdeka Mengajar Dibeberkan Dirjen GTK Nunuk Suryani saat Kunker di Kendari

Saling menguatkan itu tidak semua guru kan punya kemampuan yang sama, dengan ekosistem yang berdaya dan saling menguatkan maka pengimbasan gerakan penggerak itu dapat membuat setiap guru itu berdaya.

Jadi itu yang menjadi kata kunci, maka semua program prioritas akan bisa kita jalankan karena fokus pada tiga hal tersebut.

Halaman
1234