Berita Sulawesi Tenggara
Belum Ada Temuan Beras Oplosan di Sulawesi Tenggara, Disperindag Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara, Rony Yakob Laute memastikan saat ini belum ditemukan peredaran beras oplosan di Sultra
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Seperti volume beras yang dikurangi, kualitas yang buruk, hingga label yang menyesatkan.
“Ada 10 perusahaan terbesar yang sudah dipanggil oleh Bareskrim, Satgas Pangan,” ujar Amran di Makassar, Sabtu (12/7/2025).
Berikut daftar merek dan produsen yang tengah diperiksa oleh Satgas Pangan berdasarkan sumber yang diperoleh Tribunnews.com:
Wilmar Group: Sania, Sovia, Fortune, Siip (Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
PT Food Station Tjipinang Jaya: Alfamidi Setra Pulen, Setra Ramos, Food Station (Aceh, Sulsel, Kalsel, Jabar)
PT Belitang Panen Raya: Raja Platinum, Raja Ultima (Jateng, Aceh, Jabar, Jabodetabek)
PT Unifood Candi Indonesia: Larisst, Leezaat (Jabodetabek, Jateng, Jabar)
PT Buyung Poetra Sembada Tbk: Topi Koki (Lampung, Jateng)
PT Bintang Terang Lestari Abadi: Elephas Maximus, Slyp Hummer (Sumut, Aceh)
PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group): Ayana (Yogyakarta, Jabodetabek)
PT Subur Jaya Indotama: Dua Koki, Subur Jaya (Lampung)
CV Bumi Jaya Sejati: Raja Udang, Kakak Adik (Lampung)
PT Jaya Utama Santikah: Pandan Wangi BMW Citra, Kepala Pandan Wangi (Jabodetabek). (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Beras SPHP di Sulawesi Tenggara Dibatasi 2 Karung per Orang, Stok 11.700 Ton hingga Desember |
![]() |
---|
Turunkan Gejolak Harga di Kendari Sultra, Pasokan Bahan Pangan Bakal Disuplai dari Konawe dan Konsel |
![]() |
---|
Daftar Harga Beras hingga Minyak Goreng Pasar Murah Baubau, Pemkot Ungkap Dugaan Penyebab Kenaikan |
![]() |
---|
Areal Persawahan di Konawe Sulawesi Tenggara Diperluas, Target Produksi Petani 500 Ribu Ton Beras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.