OPINI

OPINI: Generasi Izin Share

Setiap tulisan berupa opini atau essai yang kesannya menarik, biasanya langsung di share tapi kurang mendalami makna, atau bahkan tak membacanya

ilustrasi
ILUSTRASI - Ilustrasi generasi izin share. Sabhadin, Founder Jaringan Advokasi Kebijakan Untuk Rakyat (Jangkar Wakatobi) membuat tulisan terkait generasi izin share. 

Di zaman yang serba canggih ini, entah kita larut terlena dalam hegemoni kemegahannya hingga kita tak lagi punya waktu luang membaca dengan tekun, ataukah karena otak kita telah kukuh atas doktrin narasi modern bahwa "pemilik otoritas pengetahuan harus jadi rujukan" yang kini dilebihkan sebagai pembawa kebenaran sah yang perlu diikuti tanpa kritik—yang kini berdampak pada kian tumbuhnya generasi izin share, generasi yang juga enggan untuk mendobrak kemapanan pengetahuan?

Baca juga: OPINI: Mudik Lebih dari Sekadar Perjalanan Pulang Kampung

Tanpa harus menjawab itu, rupanya bertranformasi adalah keniscayaan yang diharuskan.

Sebab di era kemajuan zaman ini, seluruh fasilitas yang disediakannya justeru disisi lain tercipta kualitas manusia yang mundur, generasi yang kurang produktif atas kontribusi ilmu pengetahuan atau yang disebut melahirkan generasi izin share. 

Di zaman kini, kita mesti mencipta ulang sebuah kultur belajar yang pernah ditinggalkan di masa silam.

Tanpa mesti mereplikasi persis namun semangat, ketekunan dan kebiasaan dialektisnya menjadi nilai yang mesti diadopsi di zaman kini.

Karena dengan itu, kita bisa berpindah dari generasi izin share ke generasi yang mendaras bacaan, memahami makna tulisan sebelum share, atau kita di level berkonfrontasi pikiran untuk menciptakan proses dialektis menuju generasi produktif—yang bukan generasi yang sekedar merepetisi pengetahuan lama dengan diksi baru namun tanpa kebaruan.

Keharusannya diperlukan sebagai situasi subjektif yang diharapkan. Sebab di zaman yang kian maju ini, dibaliknya menyimpan segudang problema yang mesti diatasi dengan pengetahuan, dengan ide-ide cemerlang yang lahir pembacaan atas kondisi objektif di kehidupan.

Generasi pembelajar adalah jawaban yang mesti diusahakan, karena jika sebatas pengharapan tanpa mengubah generasi izin share yang telah menjangkiti kita, sulit rasanya tercipta perubahan yang berarti bagi bangsa ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved