Berita Buton Tengah

Mengenal Tradisi Kande Tompa di Tolandona Sangia Wambulu Buton Tengah Sulawesi Tenggara

Mengenal tradisi kande tompa, ritual utama dalam pekande-kandea di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng).

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
TRADISI KANDE TOMPA - Inilah prosesi penyuapan oleh penjaga talang pada pengunjung yang hadir dalam tradisi kande tompa dalam rangkaian pekande-kandea di Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (12/4/2025) malam. (TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan) 

“Ini juga masuk syukuran ya masyarakat usai berpuasa Ramadan dan Idulfitri,” ujarnya saat diwawancarai, Minggu (13/4/2025).

Kata dia, kande tompa sebenarnya bukanlah tradisi pencarian jodoh, tetapi simbol disuapi hanya menandakan kawinnya antara suami istri.

“Namun jika memiliki minat untuk itu, biasanya memberi ucapan terima kasih nilainya lebih besar jumlahnya dari lainnya,” ujarnya.

Seorang penjaga talang, Emir mengatakan terkesan melihat antusias pengunjung dalam pelaksanaan kande tompa.

“Awalnya agak takut tapi sebenarnya keinginan ikut juga besar, karena ini pertama kali menjaga talang, ternyata agak capek karena tiga jam kita duduk,” bebernya.

Baca juga: Tradisi Tuturangiana Batu Poaro Kenang Perjalanan Islam di Baubau Sultra, Anak-anak Rebutan Uang

Ia mengaku tidak banyak pengunjung datang hanya untuk mengetahui sejarah lebih dalam mengenai tradisi kande tompa yang rutin digelar tersebut.

Seorang pengunjung, Arman Maulana mengatakan pertama kali ikut dalam tradisi kande tompa sangat menyenangkan.

“Menurut saya perlu adanya penjelasan lebih tentang makna dari kande tompa ini, mungkin terdapat penjelasan pada awal dan akhir kegiatan,” jelasnya.

Kata dia, hal ini dilakukan karena pengunjung berasal dari berbagai daerah sehingga perlu penjelasan mendalam.

“Apalagi pengunjung datang dan pergi saat tradisi kande tompa jadi perlu penjelasan agar dapat mengetahui makna sesungguhnya,” ujarnya.

Baca juga: Apa Itu Karia? Tradisi Muna yang Diikuti 2 Putri Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup

Ia menambahkan, ini harus dipertahankan terus menerus sebab tidak hanya mendapat pengalaman disuapi, tetapi juga mengenal makanan tradisional khas. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved