Mengenal Tradisi Unik Ramadan 'Kacang Jodoh' di Wangi-Wangi Wakatobi Sulawesi Tenggara

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI - Saat Ramadan, suasana di Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi semakin semarak.

Kesemarakan ini berasal dari tradisi unik yang dikenal sebagai herapo-rapo, atau lebih akrab disebut kacang jodoh.

Meskipun namanya seolah-olah mengisyaratkan pencarian pasangan, tradisi ini lebih dari sekadar itu.

"Kacang jodoh bukan benar-benar soal mencari jodoh, tapi lebih kepada ajang silaturahmi antarwarga dari berbagai penjuru desa,’’ ucap seorang warga, Adin, Senin (10/3/2025).

‘’Namun, tak sedikit pula yang berbisik bahwa ada kisah cinta bersemi berkat tradisi ini," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Tradisi Tuturangiana Batu Poaro Kenang Perjalanan Islam di Baubau Sultra, Anak-anak Rebutan Uang

Kegiatan ini biasanya dimulai setelah salat tarawih atau sekira pukul 20.00 WITA.

Gadis-gasis duduk di depan rumah, tepat di pinggir jalan atau lokasi strategis, dengan meja kecil yang diterangi cahaya lilin atau lentera.

Mereka menjajakan kacang dalam porsi seharga Rp1.000 kepada para pembeli, yang sebagian besar adalah pria.

Bagi yang ingin merasakan Ramadan dengan nuansa berbeda, berkunjung ke Wakatobi dan menikmati kacang jodoh bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Siapa tahu, mungkin benar-benar menemukan jodoh di sana. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dian Sasmita)